Menurut Mita, jenis tulisan seperti itu, mencerminkan karakter seseorang yang memiliki minat pada pekerjaan yang berhubungan dengan manusia.
"Itulah mengapa kita humanis dan penuh ramah tamah," katanya saat dihubungi Antara, Kamis.
Kekhasan tulisan tersebut menunjukkan karakter masyarakat yang handal dalam banyak hal. Orang Indonesia, kata Mita, gemar mencoba banyak kegiatan.
"Makanya di sekolah kan pelajarannya juga banyak banget," ujarnya disusul tawa.
Menurut Mita, karakter tersebut sesuai dengan alam tropis yang identik dengan masyarakat santai.
"Semakin kecil pulaunya, semakin santai, misalnya orang Hawaii," katanya.
Eropa dan Amerika
Mita juga menjelaskan hubungan karakter dan kekhasan tulisan tangan dari bangsa lain seperti Eropa dan Amerika.
Tulisan tangan orang Eropa biasanya bersambung dan miring, menurut Mita, itu menunjukkan masyarakat Eropa memiliki pola pikir terstruktur dan gemar berpikir.
"Mereka suka membaca, kan di sana udaranya dingin. Tidak bisa banyak aktivitas di luar rumah, jadi banyak membaca," katanya.
Tulisan tangan khas Eropa juga menunjukkan kepatuhan dan bersifat konvensional. Jenis tulisan serupa juga ditemui dalam masyarakat Indonesia tempo dulu karena masih berhubungan erat dengan Belanda.
Gaya tulisan tangan Eropa berseberangan dengan gaya Amerika yang bebas dan berantakan.
"Tulisan orang Amerika lebih acak-acakan dan ekspresif seperti karakter mereka," ujarnya.
Sementara itu, tulisan masyarakat Tiongkok dan Jepang yang didominasi garis lurus tajam-tajam berhubungan dengan karakter mereka yang menjunjung tinggi logika.
"Mereka punya jiwa seni, spiritual dan intelektual yang tinggi," kata Mita.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014
