“Kasuari diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap hutan yang merupakan wilayah kelola dan ruang hidup masyarakat,” kata Roberth.
Dalam kajian yang dilakukan oleh Konservasi Indonesia mengemukakan bahwa Sorong Selatan memiliki ekosistem kritis yang luas, dengan 497.522 hektare dari total 654.900 hektare diklasifikasikan sebagai area dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi.
Sebagai bagian dari upaya untuk melestarikan ekosistem alami dan keanekaragaman hayatinya yang tinggi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertanahan (LHKP) bekerja sama dengan Konservasi Indonesia dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong Selatan bersama-sama mitra pembangunan menggelar lokakarya untuk menyusun peta jalan dalam sebuah program kolaborasi Kasuari.
Baca juga: Pertamina kembangkan Kawasan Konservasi Pieh sebagai edukasi riset
"Program Kolaborasi Kasuari secara langsung mendukung inisiatif yang diupayakan oleh masyarakat dari empat sub-suku di lima kampung dan tiga dusun persiapan di Distrik Konda," beber dia.
Sejak 2022 lalu, Konservasi Indonesia bersama pemerintah dan mitra pembangunan lainnya bekerja sama untuk melindungi 36.797 hektar hutan melalui mekanisme Perhutanan Sosial.
Dia menyebutkan, program kolaborasi Kasuari menitikberatkan pada empat strategi utama untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang berkelanjutan di Kabupaten Sorong Selatan.
Strategi ini sejalan dengan strategi kedua, yaitu meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan, baik di tingkat lokal maupun regional, untuk memastikan keterlibatan yang kuat dalam upaya konservasi.
"Kedua strategi ini didukung oleh pengembangan penghidupan masyarakat yang pro-hutan sebagai strategi ketiga, yang dirancang untuk memberdayakan masyarakat melalui pendekatan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," kata dia.
Terakhir, strategi keempat berfokus pada pengembangan mekanisme pembiayaan berkelanjutan, yang bertujuan untuk memastikan pendanaan jangka panjang bagi program konservasi dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Kepala Dinas LHKP Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu, mengatakan bahwa isu perubahan iklim telah mengubah tatanan kehidupan.
“Melalui inisiatif perlindungan dan pengelolaan hutan secara berkelanjutan dari peta jalan program kolaborasi Kasuari ini, kami berharap masyarakat Sorong Selatan bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik," kata Kelly Kambu.
Dia percaya bahwa hutan yang dikelola dengan baik dan berkelanjutan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia pun berharap kepada pemerintahan baru untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah menjaga hutan dengan lebih baik.
Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024