Persaingan pasar tradisional dan modern tidak bisa dihindari. Sehingga sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk merelokasi dan menjaga berdirinya pasar tradisional yang berkembang dari rakyatJakarta (ANTARA) - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menyebut, bantuan modal dan sarana prasarana menjadi salah satu kunci untuk menghadapi persaingan pasar tradisional dan pasar modern.
Baca juga: Pemkot Jaktim awasi kandungan bahan pangan di enam pasar
Hal ini menanggapi banyaknya keluhan dari masyarakat Jakarta, khususnya pedagang tradisional yang merasa sekarang ini pasar tradisional semakin sepi karena banyaknya pasar modern.
Menurut Pramono, persaingan pasar tradisional dan modern tidak bisa dihindari. Sehingga sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk merelokasi dan menjaga berdirinya pasar tradisional yang berkembang dari rakyat.
"Itu menjadi tugas pemerintah daerah, termasuk pemerintah Jakarta untuk menjaga itu. Karena kalau dibiarkan persaingannya apalagi dengan yang besar-besar, pasti pasar rakyat ini akan kalah, pedagangnya akan kalah. Untuk itu harus ada perlindungan terhadap mereka dalam kondisi persaingan yang seperti ini," jelas Pramono.
Pramono mencontohkan salah satunya seperti pentingnya promosi pemasaran Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat demi menghidupkan dan mempertahankan statusnya sebagai pusat grosir terbesar di Asia Tenggara.
Baca juga: Pemkot Bandung minta pasar tradisional kelola sampah secara mandiri
"Promosi dan sebagainya, jika itu dilakukan, kami yakin dengan kondisi ekonomi yang sekarang ini memang sedang menghadapi tekanan. Kami yakini bahwa promosi itu menjadi penting seperti hal-hal yang juga diusulkan oleh calon yang lain," ucap Pramono.
Sebelumnya, dalam salah satu segmen debat Pilkada Jakarta 2024, Pramono mengatakan, untuk meningkatkan kembali pamor Pasar Tanah Abang perlu adanya promosi yang lebih kuat dan memperbaiki pemasaran.
"Pengalaman saya ke Tanah Abang, saya melihat secara langsung bagaimana kompetisi produk lokal dan impor," kata Pramono dalam debat.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menggelar debat kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024 di Beach City Internasional Stadium (BCIS) Kota Administrasi Jakarta Utara, Minggu (27/10) malam.
Tema yang diangkat dalam debat kedua yakni "Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial". Tema ini terbagi atas enam subtema, yakni infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar prima, pendidikan dan kesehatan.
Kemudian penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, lalu, pariwisata dan ekonomi kreatif serta inflasi bahan pokok.
Sebelumnya, debat pertama digelar di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10) malam dengan tema "Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global". Adapun debat tahap ketiga Pilkada Jakarta dijadwalkan kembali pada 17 November 2024.
Baca juga: Jakarta Selatan awasi pangan terpadu pada pasar tradisional dan modern
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024