Madrid (ANTARA News) - Striker Brasil Neymar berteriak "Aku tidak bisa menggerakkan kakiku" setelah dilanggar oleh pemain Kolombia Juan Zuniga, kata pelatih Luiz Felipe Scolari kepada harian olah raga Spanyol Marca.

Scolari mengatakan seluruh tim panik setelah tekel Zuniga dengan menekan lutut kepada punggung Neymar pada laga perempat final Brasil melawan Kolombia Jumat pekan lalu itu.

Bek kiri Marcelo adalah yang pertama bereaksi kepada striker yang menderita patah tulang punggung yang membuatnya tak bisa lagi berlaga pada Piala Dunia, setelah pelanggaran itu.

Marcelo berlutut di depan Neymar dan menanyakan kondisinya, kata Scolari.

"Neymar menjawab, 'Aku tak bisa menggerakkan kedua kakiku,'" sambung si pelatih.

Marcelo lalu berteriak memanggil dokter tim, tetapi dokter tidak diperbolehkan masuk lapangan.

"Marcelo ketakutan dan terus menyeru dokter tapi dokter tidak bisa masuk pada situasi bingung. Itu pukulan hebat, pemandangan Neymar ditandu ke helikopter, dengan susah payah, menangis," kata Scolari.

Dokter tim Jose Luiz Runco mengatakan panggilan Marcelo kepada tim telah menciptakan kepanikan.

"Kami kehilangan seorang pemain yang tidak kami inginkan absen menjelang semifinal dan final," kata Scolari merujuk kehilangan yang bisa membawa bencana itu.

Neymar ditandu keluar pada menit 88 dan dilarikan ke rumah sakit ketika sudah dipastikan patah tulang punggung ketiganya.

Sejak itu striker Barcelona berusia 22 tahun itu dirawat namun dokter tim Rodrigo Lasmar mengatakan akan butuh waktu empat sampai enam pekan untuk bisa sembuh kembali.

FIFA kini tengah menyelidiki tekel oleh Zuniga yang bisa saja berujung pada pemberian sanksi. Bek Kolombia itu telah meminta maaf namun menegaskan dia tidak berniat melukai Neymar, demikian AFP.




Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014