Kami berkomitmen untuk menyalurkan beras ini kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Dumai, Riau, (ANTARA) - Sebanyak 5.200 ton beras Badan Urusan Logistik (Bulog) yang diimpor dari Myanmar tiba di Kota Dumai dan dibongkar untuk selanjutnya didistribusikan ke berbagai daerah di Provinsi Riau, Selasa.
"Kami berkomitmen untuk menyalurkan beras ini kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau. Kami juga akan terus melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan kelancaran proses distribusi," kata Kepala Kantor Wilayah Bulog Riau Kepri Ismed Erlando, di Pekanbaru, Selasa.
Dia menilai pengawasan sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Bulog. Pembongkaran ini diawasi langsung oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah Riau.
Direktur Ditreskrimsus Polda Riau Kombes Pol Nasriadi mengatakan pengawalan ini guna memastikan kelancaran dan transparansi proses distribusi beras impor menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024.
"Tujuan utama kami adalah memastikan bahwa proses pembongkaran dan distribusi beras Bulog ini sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan," ujarnya pula.
Dalam kegiatan pengawasan ini, tim Ditreskrimsus melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen terkait, seperti surat izin impor, sertifikat mutu, dan manifes kapal.
"Kami juga ingin memastikan bahwa beras yang didatangkan ini berkualitas baik dan aman untuk dikonsumsi masyarakat," ujar dia.
Selain itu, mereka juga melakukan pengecekan fisik terhadap beras yang dibongkar untuk memastikan jumlah dan kualitasnya sesuai dengan yang tertera dalam dokumen. Pihaknya berharap dengan adanya pengawasan ketat ini, dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan atau penyimpangan dalam distribusi beras.
Baca juga: Bulog targetkan 1,2 juta ton beras impor tiba sebelum Desember
Baca juga: Bulog harap perintah impor beras 2025 keluar lebih cepat
Pewarta: Bayu Agustari Adha/Annisa Firdausi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024