"Kebanggaan tersendiri bagi kami jika pemerintah mengizinkan PSMS Medan menggunakan stadion bertaraf internasional tersebut," ujar Pembina PFC Hendra Sihaloho, di Medan, Kamis.
Hendra mengaku bahwa pihaknya bersama suporter PSMS lainnya telah melayangkan surat audensi kepada pemerintah provinsi setempat agar memperimbangkan untuk memberikan izin penggunaan stadion tersebut bagi PSMS Medan.
Disamping itu, Hendra juga mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan manajemen PSMS Medan agar segera melakukan langkah terkait penggunaan stadion itu.
"Kami telah mengirimkan surat audensi ke Pemprov Sumut. Kita memohon agar pemerintah memberi izin agar PSMS Medan menggunakan Stadion Utama Sumatera Utara," kata dia.
Hendra menilai stadion berkapasitas 25.750 penonton itu memotivasi PSMS berprestasi tinggi, karena prestasi olahraga harus diiringi fasilitas memadai.
Selain itu, stadion yang diresmikan Presiden ke-7 Joko Widodo itu menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sumatera Utara yang memiliki stadion bertaraf internasional.
Hendra mengatakan berdasarkan arahan
Presiden ke-7 Joko Widodo agar stadion yang berlokasi di Desa Sena Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deliserdang itu dapat digunakan oleh klub-klub Sumatera Utara.
Untuk itu, Hendra berharap agar pemerintah provinsi setempat untuk memberikan izin penggunaan Stadion Utama Sumatera Utara tersebut.
"Kami juga akan melayangkan surat kembali agar pemerintah memberikan izin stadion itu," ujarnya.
PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) yang mengelola berharap stadion yang dibangun dengan biaya Rp587 miliar dari APBN segera menjadi kandang timnya.
"Kami berharap agar Stadion Utama ini bisa kami pakai untuk laga-laga di Liga 2. Kami sudah melayangkan surat resmi ke instansi terkait dan kami harap bisa mendengar langsung perintah Bapak Presiden," kata Direktur Utama PT KMI Arifuddin Maulana
Baca juga: Persiraja tekuk PSMS 2-1
Baca juga: Suporter minta PSMS pertajam lini depan hadapi Persiraja
Baca juga: Persiraja gunakan Stadion H. Dimurthala ketika jamu PSMS Medan
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024