Jakarta (ANTARA) - Banyak beredar di sosial media menyebut tisu toilet beraroma dan yang diputihkan sebagai penyebab infeksi jamur.
Ditulis laman Well and Good, Kamis (31/10), pakar kesehatan seksual wanita Sherry Ross MD OB/GYN mengatakan secara umum tisu toilet tidak menyebabkan infeksi jamur.
"Meskipun setiap orang memiliki kepekaan yang berbeda, praktik pembuatan tisu toilet memiliki pedoman keselamatan bawaan untuk melindungi orang dari penyerapan sejumlah bahan kimia berbahaya ke dalam tubuh," kata Dr. Ross menekankan.
Ini berarti tidak semua merk tisu toilet dapat menyebabkan iritasi potensial. Kertas toilet yang dibuat dengan pewangi, pemutih klorin, dan bahan tambahan tisu yang berpotensi berbahaya lainnya, seperti pewarna berbasis minyak bumi, dapat menyebabkan iritasi kulit dan ketidaknyamanan pada beberapa orang, kata Dr. Ross
Satu studi kasus lama tahun 2010 di Canadian Family Physician memang meneliti seorang wanita yang infeksi jamurnya hilang setelah mengganti tisu toilet yang diputihkan dengan tisu toilet yang tidak diputihkan. Namun, ini hanya satu kasus yang belum pernah terulang selama lebih dari satu dekade, jadi penelitian lebih lanjut perlu dilakukan.
"Jika Anda mengalami infeksi jamur yang berulang, tidak ada salahnya mencari merek yang bebas pewangi, bebas pewarna, tidak diputihkan, atau terbuat dari bahan alami untuk meminimalkan risiko iritasi dan ketidaknyamanan," katanya.
Karena infeksi jamur dapat disebabkan oleh belasan penyebab (secara harfiah) yang berbeda, termasuk kebiasaan makan, sistem kekebalan tubuh, dan pilihan pakaian.
Baca juga: Toilet Jepang sediakan tisu ponsel
Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024