mengenalkan konsep-konsep matematika dengan bermain karena prinsip pendidikan di TK adalah bermain sambil belajar,
Palembang (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti memperkenalkan metode belajar matematika untuk siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) saat menyambangi TK Angkasa Sri Mulyono Herlambang Palembang, Sumatra Selatan pada Jumat.
Abdul menjelaskan, metode mengajar yang diperkenalkannya mengusung konsep belajar sambil bermain yang tidak hanya mengajarkan siswa PAUD memecahkan hitungan bilangan sederhana, tapi juga melatih kemampuan motorik mereka.
"Selama ini banyak masyarakat memahami 'masih kecil diajarin hitung-hitungan, tambah pusing' tapi saya praktikkan dan mengenalkan konsep-konsep matematika dengan bermain karena prinsip pendidikan di TK adalah bermain sambil belajar," katanya saat ditemui di TK Angkasa Sri Mulyono Herlambang Palembang, Sumatra Selatan pada Jumat.
Melalui metode belajar tersebut, sambungnya, diharapkan dapat membentuk generasi pelajar yang kuat sejak usia dini karena ia menekankan pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai fondasi dalam membangun generasi unggul di masa depan.
"Mudah-mudahan dengan ini kita bisa membangun generasi yang kuat sejak dini melalui pendidikan anak usia dini," ujar Abdul.
Adapun lawatan Abdul ke Palembang merupakan kunjungan kerja pertamanya sejak ditunjuk menjadi Mendikdasmen oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam kunjungan ini, ia didampingi oleh Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Kualitas lingkungan belajar PAUD harus meningkat
Baca juga: Kemendikbudristek dorong keberlanjutan pendidikan menyenangkan
Metode belajar matematika untuk usia PAUD yang diperkenalkannya turut dipraktikkan saat berinteraksi dengan siswa di ruang kelas TK Angkasa Sri Mulyono Herlambang.
Selain itu, Abdul juga menyerahkan bantuan untuk operasional sekolah serta 80 paket perlengkapan sekolah yang terdiri dari ransel, buku gambar, buku cerita, krayon, dan alat tulis.
Ia mengungkapkan, kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat dan mendukung program wajib belajar 13 tahun.
"Memang sekarang kan kita berusaha untuk meningkatkan layanan pendidikan untuk semua dan pemberlakuan nanti wajib belajar 13 tahun," ucapnya.
Abdul menjelaskan bahwa Palembang dipilih sebagai lokasi pertama kunjungan kerja karena keterkaitannya dengan Kerajaan Sriwijaya dan peran penting wilayah tersebut dalam sejarah Indonesia.
“Kita tau sejarah Indonesia tidak bisa dilepaskan dari Sriwijaya, dari Sriwijaya kemudian Indonesia dikenal dunia dan di Sumatra Selatan ini juga terjadi pertemuan bangsa-bangsa dari berbagai negara yang membuat Indonesia berinteraksi dan berkembang di berbagai wilayah lain di tanah air kita," kata Abdul.
Baca juga: Kemendikbudristek: Pendidikan usia dini harus menyenangkan
Baca juga: Menko PMK: Pendidikan karakter anak harus dimulai sedini mungkin
Baca juga: Kemendikbudristek perluas survei lingkungan belajar ke jenjang PAUD
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024