Mudah-mudahan tidak ada. Kalau ada apes aja
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku terkejut soal mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong yang ditetapkan sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi kegiatan importasi gula.
Surya Paloh mengatakan bahwa penetapan itu mengejutkan, karena kegiatan importasi gula yang membuat Tom Lembong menjadi tersangka itu terjadi hampir sepuluh tahun lalu, saat Tom menjabat sebagai Menteri Perdagangan periode 2015--2016.
"Enggak ada angin enggak ada hujan tiba-tiba ada (kasus) Tom Lembong, kebijakannya salah dianggap...10 tahun yang lalu. Kita juga terkejut itu," kata Surya Paloh saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.
Surya Paloh mengungkapkan bahwa sebagai Ketum Partai NasDem, ia menilai suasana tersebut amat memprihatinkan baginya.
Saat ditanya soal indikasi atas tindak kriminalisasi terhadap Tom Lembong, Surya Paloh berharap hal demikian tidak ada. Kalau pun ada, Tom hanya mengalami kesialan.
"Mudah-mudahan tidak ada. Kalau ada apes aja," ucapnya.
Baca juga: Bahlil sebut sebagai junior BKPM turut prihatin terhadap Tom Lembong
Baca juga: Tom Lembong kembali jalani pemeriksaan di Kejagung
Baca juga: Bambang Widjojanto: Kejagung harus perjelas kasus Tom Lembong
Surya Paloh menjelaskan bahwa sejauh ini pihaknya tidak memberikan bantuan hukum untuk Tom Lembong.
Di satu sisi, ia mengapresiasi sejumlah kasus aktual, seperti temuan dana hampir Rp1 triliun yang ditemukan saat penggerebekan di kediaman pejabat.
"Katakan lah ada penggerebekan temuan sejumlah dana yang cukup besar hampir Rp1 triliun, penangkapan juga pada 2-3 hakim yang dianggap turut berkonspirasi dalam meloloskan suatu perkara, saya pikir kita apresiasi itu," kata dia.
Namun, yang mengejutkan baginya adalah penetapan Tom Lembong sebagai tersangka. Meski demikian, ia menekankan bahwa pada pemerintahan baru ini, membangun kepercayaan adalah hal yang penting.
Seraya tak ingin menanggapi soal kaitan pemerintahan baru terhadap kasus Tom Lembong, Surya Paloh meminta agar tidak membangun pesimisme dengan mencari masalah di masa lalu.
"Kita mau membesarkan hati kita semua. Ini pemerintahan kita, kita confidence dong harusnya. Membangun confidence itu penting, bukan membangun pesimisme," tegasnya.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati/Andi Firdaus
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024