Jakarta (ANTARA) - Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Subianto Bunyamin menilai bahwa Keuskupan Labuan Bajo harus mampu mempertahankan kekayaan budaya lokal dari benturan ragam budaya luar yang masuk.
"Yang dibutuhkan di Labuan Bajo ini adalah kecerdasan spiritual di tengah tantangan budaya luar. Keuskupan ini harus bisa menjaga kebijaksanaan lokal sebagai kecerdasan lokal, budaya, dan keluhuran kultural," kata Antonius, seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Ia lalu menyampaikan benturan beragam budaya luar yang masuk ke Labuan itu berpotensi menggerus tradisi, moralitas, spiritual, ekonomi yang inklusif, maupun keselamatan ekologis.
Mgr Maksimus Regus dipilih sebagai uskup perdana dan dipercayakan Paus Fransiskus untuk memimpin Keuskupan Sufragan Labuan Bajo tersebut.
Sebelum ditahbiskan menjadi uskup, Maksimus Regus telah menjalani serangkaian kegiatan. Di antaranya, bersilaturahim ke Sekretariat Nahdlatul Ulama (NU) Labuan Bajo, mengadakan kegiatan sosial karitatif pembagian sembako, hingga kegiatan bernuansa ekologis, seperti rehabilitasi terumbu karang dan penanaman pohon.
Baca juga: Polres Mabar siagakan personel gabungan amankan penahbisan uskup
Baca juga: Ketua KWI pimpin Misa Arwah Mgr John Saklil
Baca juga: Menparekraf harap Pulau Flores jadi pusat wisata religi umat Katolik
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024