Rio de Janeiro (ANTARA News) - Piala Dunia 2014 hampir menemui ujungnya. Partai final antara Jerman dan Argentina pada Senin (14/7) dini hari Waktu Indonesia Barat (WIB) menjadi pembuktian siapa yang akan berpesta dan siapa pula yang pulang dengan kepala tertunduk.

Argentina harus mengontrol lini pertahanan untuk membentengi mereka dari serangan berbahaya yang dilancarkan Jerman, yang sejauh ini telah mencetak 17 gol (14 dari permainan terbuka dan tiga dari bola mati).

Berikut tiga hal yang harus diperhatikan Argentina untuk mengalahkan Der Panzer, selayaknya dilansir ESPN:

1. Mengontrol jalannya pertandingan.

Hal ini semua bergantung dari berapa lama gawang Sergio Romero tetap bersih. Menilas balik penampilan Argentina melawan Belgia dan Belanda, kedua negara itu tidak bisa membuat ancaman yang berbahaya dan ini akan menjadi ideal ketika melawan Jerman.

Menurut Nicolas Baier, Javier Mascherano akan memegang peran penting karena tim Joachim Loew dikenal solid dalam penguasaan bola.

Bersama dengan Lucas Biglia mereka diharapkan mampu menahan gempuran Bastian Schweinsteiger, Toni Kroos, dan Sami Khedira. Para pemain Jerman itu tidak boleh mendominasi bola.

Sementara di sayap, Enzo Perez dan Ezequiel Lavezzi harus berhati-hati dan tidak meniggalkan Pablo Zabaleta dan Marcos Rojo tertekan.

Martin Demichelis dan Ezequiel Garay juga harus memastikan bahwa Miroslav Klose dan Thomas Muller tidak mendapat ruang di kotak punalti.

Kekalahan 0-4 di Cape Town masih segar diingatan, Schweinsteiger menginspirasi pergerakan lini tengah sementara Diego Maradona membiarkan kosong. Motivasinya dan istirahat yang cukup setelah mengalahkan Brasil 7-1 bisa menjadikan gelandang Bayern Muenchen itu berbahaya.

Menurut ESPN, total umpan yang berhasil dilakukan Jerman selama turnamen yakni 3421 atau 82 persen. Sementara Argentina di tempat kedua dengan 2928 atau 78 persen.

2. Tampil menyerang.

Menurut statistik FIFA, secara mengejutkan Argentina memimpin dengan 311 kali melancarkan serangan, sedangkan Jerman berada di tempat keempat dengan 250 kali serangan.

Apapun bisa terjadi karena sosok Lionel Messi. Dia bisa membebaskan diri sendiri walau dijaga ketat lalu membongkar pertahanan lawan dengan sekejap mata seperti yang dia lakukan melawan Iran.

Argentina juga bisa mengandalkan kecepatan Gonzalo Higuain ketika serangan balik, tetapi akan merugikan jika Angel Di Maria tidak bisa tampil sejak menit pertama.

3. Tampil menekan.

Menunjukkan penampilan dengan tempo tinggi merupakan kunci di lapangan karena bisa mengambil manfaat dari kesalahan yang dibuat lawan. Lavezzi dan Perez diharapkan tidak bergerak terlalu dalam karena tidak memberikan kekhawatian bagi penyerang lawan.

Laga ini juga akan sulit bagi Zabaleta dan Rojo untuk maju ke depan di awal pertandingan karena bola-bola mati juga penting. Garay setidaknya mempunyai satu kesempatan di setiap pertandingan sejauh ini. (*)

Penerjemah: Okta Antikasari
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014