... memperluas jangkauan dan fleksibilitas pertahanan Inggris, termasuk kemampuan pasukan khusus merespons ancaman terorisme dan pembebasan sandera... "
London (ANTARA News) - Perdana Menteri Inggris, David Cameron, akan mengumumkan rencana investasi pertahanan senilai 1,1 milyar poundsterling (Rp22 trilyun), Senin, untuk memperkuat kemampuan negara merespon sejumlah ancaman seperti terorisme global, demikian dikatakan Kantor 10 Downing Street.

Sebelumnya Inggris telah memotong belanja pertahanan sebesar delapan persen pada empat tahun terakhir sebagai bagian dari rencana pemerintah mengurangi defisit anggaran.

Akibat pemotongan anggaran itu, kekuatan pasukan Inggris diperkirakan berkurang hampir 17 persen dari kekuatan semula.

Rencana belanja baru --didanai dari penghematan departemen pertahanan-- itu mencakup 800 juta poundsterling untuk aktivitas intelijen dan pengintaian.

Investasi pada aktivitas intelejen untuk memperluas jangkauan dan fleksibilitas pertahanan Inggris, termasuk kemampuan pasukan khusus merespons ancaman terorisme dan pembebasan sandera.

Selain di bidang intelejen, sebanyak 300 juta poundsterling juga akan dibelanjakan untuk memperkuat sistem pemindaian radar jet Eurofighters Typhoon yang dikenal dengan nama E-scan.

"Mempunyai angkatan bersenjata yang modern, fleksibel dan berteknologi tinggi untuk melindungi kami dan kepentingan kami adalah hal yang vital," kata Cameron.

Dia akan meninjau Pameran Kedirgantaraan Internasional Farnborough (Farnborough Air Show 2014), sebagaimana dikutip dari Kantor 10 Downing Street.

"Kami mampu mengalokasikan anggara vital bagi kemampuan pertahanan ini karena keputusan penghematan yang dilakukan pada masa lalu," kata Cameron.

Pemerintah juga merencanakan untuk memperkuat industri pertahanan Inggris--yang pada 2013 lalu mempunyai total pekerja sebanyak lebih dari 160.000 orang dan menghasilkan ekspor senilai 9,8 milyar pounds.

Rencana penguatan industri pertahanan itu akan mencakup anggaran senilai 4 juta poundsterling bagi pusat intelejen matirim di Portsmouth. Di tempat itu, para ilmuwan, insinyur, dan ahli perkapalan akan bekerja sama mengembangkan teknologi kapal selam yang bergerak otomatis tanpa awak.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014