Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat, termasuk bagi pekerja migran Indonesia, melalui edukasi tentang layanan pinjaman online melalui platform digital atau fintech lending.

Ketua Bidang Edukasi, Literasi dan Riset AFPI Marcella Wijayanti mengatakan, pihaknya memberikan edukasi mengenai dasar-dasar fintech lending kepada lebih dari 100 pekerja migran Indonesia di kantor Konsulat Jenderal RI di Hong Kong.

Menurut Marcella, edukasi tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para pekerja migran mengenai layanan keuangan digital, khususnya fintech lending.

"Kami menyadari bahwa pekerja migran memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, kami merasa terpanggil untuk memberikan edukasi keuangan yang relevan agar mereka dapat memanfaatkan teknologi finansial secara bijak dan bertanggung jawab," ujar Marcella dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Marcella menyampaikan, materi yang disampaikan meliputi cara memilih penyedia layanan fintech lending yang terpercaya, tips menghindari penipuan, serta manfaat dan risiko penggunaan layanan tersebut.

"Harapannya, dengan pengetahuan yang cukup, para pekerja migran dapat terhindar dari risiko penggunaan layanan keuangan yang tidak bertanggung jawab," kata Marcella.

Konsulat Jenderal RI di Hong Kong menyambut baik inisiatif AFPI. Mereka mengapresiasi upaya AFPI dalam memberikan edukasi kepada para pekerja migran, dan berharap kolaborasi seperti ini dapat terus berlanjut.

AFPI berencana untuk membagi materi-materi edukasi yang sesuai dengan kebutuhan pekerja migran Indonesia kepada Konsulat Jenderal Hong Kong.

Ke depan, AFPI selalu terbuka untuk bekerja sama dengan KBRI atau KJRI untuk mendukung kegiatan edukasi dan literasi finansial teknologi bagi pekerja migran Indonesia.

Baca juga: AFPI perluas jaringan global di Hong Kong Fintech Week

Baca juga: Industri fintech RI pamerkan inovasi di Hong Kong Fintech Week 2024

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024