Dari siang sampai sore dibatalkanLabuan Bajo (ANTARA) - Sebanyak empat maskapai penerbangan membatalkan penerbangan dari berbagai daerah ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat demi keselamatan penerbangan setelah erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Dari siang sampai sore dibatalkan," kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo Ceppy Triono dihubungi di Labuan Bajo, Senin.
Ia menambahkan pengecekan kondisi penerbangan telah ditegaskan dalam koordinasi bersama Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV dengan para kepala bandara di Provinsi NTT dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ia menjelaskan telah melakukan paper test untuk memastikan seluruh penerbangan dari dan ke bandara itu aman dari ancaman sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Baca juga: Pemimpin Komunitas Hokeng meninggal akibat erupsi Lewotobi
Ia menjelaskan belum dapat memastikan aktivitas penerbangan kembali normal di bandara berstatus bandara internasional itu.
Otoritas bandara, lanjut dia, akan melakukan pengecekan secara berkala sebab seluruh bandara di Pulau Flores terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
"Karena dampak erupsi cukup luas dan angin belakangan ini kencang sekali sehingga abu vulkanik ini sudah ke mana-mana, jadi bandara-bandara di wilayah Flores pasti akan terdampak semuanya," katanya.
Ia juga menjelaskan terus melakukan pemantauan melalui satelit cuaca Himawari dan satelit cuaca di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Berdasarkan berita SIGMET diprakirakan sebaran abu vulkanik bergerak ke arah barat dengan kecepatan 20-25 knot pada ketinggian 10.000 feet dan 28.000 feet, pada ketinggian 35.000 feet bergerak ke timur laut dengan kecepatan 05 knot, dan pada ketinggian 40.000 feet bergerak ke tenggara dengan kecepatan 20 knot dengan intensitas meningkat.
Baca juga: Wings Air batalkan 18 penerbangan di NTT akibat erupsi Lewotobi
"Dari peta sebaran abu vulkanik yang ada terkonfirmasi terdapat beberapa bandara di antaranya adalah Bandara Komodo dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki sore ini," katanya.
BMKG melalui Meteorological Watch Office (MWO) memberikan layanan informasi pergerakan sebaran abu vulkanik melalui Sigmet (WV Sigmet) pada batas ruang udara atau FIR yang menjadi wilayah tanggung jawabnya.
Adapun informasi sigmet untuk abu vulkanik sendiri memberikan informasi tentang pengamatan atau
prakiraan sebaran atau arah pergerakan debu vulkanik serta ketinggiannya pada lapisan tertentu.
Ia menjelaskan BMKG wajib melaporkan sebaran abu vulkanik karena informasi meteorologi merupakan elemen kunci dalam penanganan abu vulkanik untuk mencegah kecelakaan dan insiden penerbangan yang disebabkan oleh awan dan partikel abu vulkanik.
Baca juga: BNPB: Bandara di NTT ditutup sementara imbas erupsi Gunung Lewotobi
Baca juga: BNPB buka posko aduan korban hilang erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Pewarta: Gecio Viana
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024