Konferensi Humanitarian Islam didorong bawa pesan perdamaian

Kami mengharapkan konferensi ini berhasil dan bisa mempengaruhi seluruh dunia, bahwa kemanusiaan dan hidup bersama ini sangat penting...

Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Penyelenggaraan Peribadatan Masjid Istiqlal Bukhori Sail Attahiri mendorong Konferensi Internasional Humanitarian Islam untuk menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan persatuan.

"Kami mengharapkan konferensi ini berhasil dan bisa mempengaruhi seluruh dunia, bahwa kemanusiaan dan hidup bersama ini sangat penting untuk masing-masing kita mengejawantahkan cita-cita untuk hidup damai, hidup nyaman di dunia," kata Bukhori saat ditemui usai menerima kedatangan delegasi Konferensi Internasional Humanitarian Islam di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin.

Menurutnya, dengan menyuarakan nilai perdamaian dan persatuan ke seluruh dunia, maka masyarakat dari berbagai latar belakang baik suku, bangsa, dan lain-lain, dapat hidup berdampingan.

Ia menyambut baik kunjungan para delegasi peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam ke Masjid Istiqlal pada Senin. Ia menilai kunjungan itu sejalan dengan visi Masjid Istiqlal untuk menjadi masjid internasional.

"Terutama ini mereka adalah peserta seminar kemanusiaan, jadi ini sangat cocok dengan Masjid Istiqlal juga. Jadi misi kami adalah toleransi, harmonisasi, dan juga kemanusiaan. Jadi mereka satu visi dengan kami," kata Bukhori.

Akademisi dari Center for Shared Civilizational Values (CSCV) Charles Holland Taylor mengatakan Konferensi International Humanitarian Islam menjadi wadah bagi para cendekiawan dari berbagai negara untuk bertukar gagasan tentang konsep kemanusiaan islam.

Senada dengan Bukhori, ia juga mengharapkan kegiatan ini dapat menyebarkan pemahaman tentang nilai-nilai kemanusiaan dalam islam ke seluruh dunia.

"Mereka bisa menjelaskan untuk para cendekiawan dari seluruh dunia yang menjadi penasihat untuk pemerintah masing-masing, juga menjadi referensi untuk wartawan-wartawan dari koran terbesar di dunia, supaya makin luas di dunia orang yang memahami, menghargai, dan belajar dari agama Islam di Nusantara ini," kata Charles.