Kami bisa kirim sekali pengiriman dalam waktu satu pekan atau satu bulan dengan variasi menu, sehingga makanan itu tinggal buka, dimakan.
Jakarta (ANTARA) - Staf Ahli Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Ikeu Tanziha menyatakan makan bergizi gratis yang efektif dijalankan mulai Januari 2025 menyasar sekitar 15-20 juta anak pada 82 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami sedang menghitung berapa anak yang akan kita intervensi dari Rp71 triliun, kurang lebih sekitar 15-20 juta anak. Memang belum seluruhnya anak Indonesia, karena dananya masih terbatas,” katanya dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Ia mengutarakan, pihaknya sudah menggalang kerja sama dengan berbagai kementerian/lembaga serta UMKM yang akan menyuplai makanan di 82 titik tersebut, serta membuat buku dan standar operasional makanan yang perlu disediakan.
“Kita sudah bekerja sama dengan Komando Distrik Militer (Kodim), di Jawa ada 50 titik, sedangkan di luar Jawa ada sekitar 32 titik, itu juga tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah titik-titik itu, selain itu, buku dan standar operasional untuk memastikan makanan yang diberikan memenuhi standar gizi dan keamanan pangan juga sudah kita buat,” paparnya.
Baca juga: Kepala BGN sebut Polri mitra strategis program makan bergizi gratis
Baca juga: BRIN: Program Makan Bergizi Gratis miliki muatan edukasi pola hidup
Ikeu juga mengemukakan pihaknya dalam setahun sudah melakukan uji coba di beberapa titik atau unit pelayanan dapur yang menyasar minimal 3.000 anak.
“Itu sudah dilakukan selama setahun sampai Bulan November ini dan berjalan lancar, sehingga menjadi referensi kita untuk melaksanakan unit pelayanan yang kita buat di berbagai tempat tersebut,” ucapnya.
Ia melanjutkan, BGN juga sudah mendidik sarjana penggerak pembangunan Indonesia (SPPI) untuk mengoperasikan unit-unit layanan di seluruh wilayah Indonesia.
“Yang sudah dilantik sekitar 1.000 orang, dan kita sekarang pada tahap kedua karena SPPI ini yang akan mengoperasionalkan unit-unit layanan tersebut, dan terdiri dari tiga orang, yakni satu manajer, satu ahli akuntansi, dan satu tenaga gizi untuk memastikan makan bergizi gratis memenuhi kebutuhan gizi anak-anak,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana menyebutkan program makan bergizi gratis akan menangani seluruh target melalui tiga metode, pertama yakni membangun dapur pusat di tiap-tiap wilayah satuan layanan BGN.
"Yang kedua kami akan tempatkan dapur pusatnya di sekolah atau di pesantren, jika jumlah siswanya minimal 2.000, dan yang ketiga, kami akan layani daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau menggunakan makanan yang sekarang itu sudah berkembang dengan vakum yang bisa tahan selama satu tahun," ucap Dadan.
Pengiriman makanan dengan vakum tersebut, kata dia, mempertimbangkan lokasi-lokasi terpencil yang membutuhkan waktu 30 menit, sehari, bahkan berhari-hari untuk menjangkaunya dari pusat kota/kabupaten.
"Sehingga kami bisa kirim sekali pengiriman dalam waktu satu pekan atau satu bulan dengan variasi menu, sehingga makanan itu tinggal buka, dimakan, tapi setelah dibuka kan langsung basi, jadi menu makanannya bervariasi," paparnya.
Ia juga menyebutkan, BGN akan membentuk satuan pelayanan di daerah yang akan menangani 3.000 sasaran, dan akan menggandeng pemerintah daerah untuk bekerja sama membangun infrastrukturnya.*
Baca juga: BGN sebut sampah sisa makanan bergizi gratis digunakan untuk pupuk
Baca juga: BGN: Susu untuk makan bergizi gratis menyesuaikan komposisi lokal
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024