Prioritas saya adalah akses ke layanan kesehatan. Akses itu penting dan harus berdasarkan best practices
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pertemuan Program Kerja Konsil Kesehatan Indonesia, Kolegium Kesehatan Indonesia, dan Majelis Disiplin Profesi, untuk memprioritaskan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dalam program kerja masing-masing.
“Prioritas saya adalah akses ke layanan kesehatan. Akses itu penting dan harus berdasarkan best practices,” ujar Budi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurutnya, tugas bersama yang harus dilakukan adalah menyediakan akses layanan kesehatan dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau bagi seluruh masyarakat. Dia menyebutkan akses layanan kesehatan ini merupakan amanah konstitusi yang menjadi hak bagi seluruh masyarakat.
Peningkatan akses layanan kesehatan tersebut, katanya, harus didukung dengan redistribusi kompetensi ke bawah atau hingga tingkat puskesmas, sehingga kompetensi tenaga medis tidak boleh eksklusif bagi spesialis tertentu.
Baca juga: Menkes minta bantuan konsil kedokteran tingkatkan akses kesehatan
“Mengenai akses layanan kesehatan ini, teman-teman kolegium kesehatan harus cepat membuat program untuk mendistribusikan kompetensinya ke bawah, ke tingkat puskesmas,” ucap Menkes.
Hal ini berbeda dengan kondisi sebelumnya, kata Menkes, dimana kompetensi hanya dimiliki secara eksklusif oleh spesialis tertentu. Kini dia pun meminta agar kompetensi tersebut didistribusikan seluas-luasnya dengan tetap menjaga kualitas.
Dia mencontohkan selain dapat digunakan untuk mengecek kondisi kandungan, USG juga bisa digunakan untuk deteksi dini kanker payudara, yang merupakan penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia.
Baca juga: Sambil pamit, Menkes tanggapi somasi seleksi Kolegium Kesehatan RI
“USG ini sekarang sedang kita lengkapi untuk puskesmas. Itu harus cepat dilatih dokter umum, kasih kompetensi, diajarin bukan dieksklusifkan dengan alasan patient safety,” tutur Menkes Budi
“Akses itu penting sekali dan saya minta nomor satu saya mau lihat redistribusi dari kompetensi masif ke bawah, karena dalam 2-3 tahun akan didistribusikan alat-alat kesehatan lengkap ke puskesmas,” katanya.
Menkes Budi menargetkan Kolegium Kesehatan Indonesia untuk menyelesaikan distribusi kompetensi ini dalam waktu tiga bulan.
Baca juga: Kemenkes paparkan pemanfaatan anggaran kesehatan Rp217,3 triliun
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024