Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir menyoroti persatuan ASEAN sebagai modal dasar dalam pemajuan hak asasi manusia (HAM) di kawasan.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam pembukaan Dialog ke-6 HAM ASEAN yang diselenggarakan di Jakarta pada Selasa.

"Bersama ASEAN, kita telah membentuk keluarga yang erat untuk memperjuangkan kepentingan bersama di kancah global," kata Arrmanatha, dalam keterangan tertulis Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN (AICHR) Indonesia.

Dia menyerukan komitmen yang lebih kuat terhadap penegakan HAM di seluruh negara ASEAN.

Wamenlu Arrmanatha juga menyoroti berbagai tantangan ASEAN ke depan seperti meningkatnya ketidakadilan global, kemunduran dalam penegakan HAM, penerapan hukum internasional yang tebang pilih, serta kekerasan yang terjadi di Gaza, Palestina, dan sekitarnya.

Untuk itu, Indonesia mendesak ASEAN untuk tetap berdiri tegak sebagai penjaga perdamaian dan martabat manusia, baik di dalam maupun di luar kawasan.

Sementara itu, Wakil Menteri untuk Hak Asasi Manusia (HAM) Mugiyanto Sipin menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap pendekatan inklusif dan pelibatan berbagai pihak dalam mengarusutamakan perspektif HAM.

Mugiyanto juga mengakui kontribusi besar dari lembaga HAM nasional, organisasi masyarakat sipil, dan akademisi dalam pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesia.

Baca juga: Wamenham Mugiyanto tegaskan komitmen Indonesia majukan HAM di ASEAN

Melalui misi Asta Cita yang dipromosikan oleh Presiden Prabowo Subianto, Mugiyanto menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat demokrasi dan HAM sebagai pilar utama pemerintahan saat ini.

“Visi kami adalah menciptakan wilayah di mana semua orang dapat hidup dalam kebebasan, di mana suara didengar, dan setiap individu diberdayakan untuk mencapai potensi penuh mereka,” katanya.

Dialog ke-6 HAM ASEAN mendapat perhatian khusus karena dilaksanakan pasca adopsi dokumen ASEAN Leaders’ Declaration on ASEAN Human Rights Dialogue pada 2023.

Deklarasi yang disepakati pada masa keketuaan Indonesia di ASEAN tersebut menandai langkah penting menuju pelembagaan dan kesinambungan dialog HAM di ASEAN.

Wakil Indonesia untuk AICHR Yuyun Wahyuningrum menekankan bahwa dialog HAM ke depan perlu terus dipertahankan karena merupakan langkah maju dalam akuntabilitas dan transparansi pemajuan HAM di kawasan.

“Penyelenggaraan Dialog HAM ASEAN ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan regional yang lebih menghargai hak asasi manusia,” ujar Yuyun.

Diselenggarakan sejak 2013, Dialog HAM ASEAN merupakan inisiatif Indonesia. Dialog ini didesain sebagai forum negara-negara ASEAN untuk berdiskusi secara terbuka dan berimbang mengenai HAM di kawasan.

Tidak hanya melibatkan wakil pemerintah, Dialog HAM ASEAN juga mengundang wakil Komnas HAM se-ASEAN, serta akademisi dan organisasi masyarakat sipil di kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: ASEAN bahas implementasi HAM dan perdagangan orang lewat forum AICHR

Pewarta: Yashinta Difa
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024