Masalah pengelolaan sampah di Indonesia telah mencapai titik kritis dengan volume sampah yang terus meningkat, maka kita perlu mengambil langkah-langkah tegas dan menyeluruh

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menjadikan Jakarta sebagai salah satu lokus dalam upaya peningkatan sistem pengelolaan sampah, dimulai dengan meminta industri hotel, restoran, dan kafe, untuk mengelola sampah makanan di tempat masing-masing.

Menurut keterangan diterima di Jakarta, Selasa, Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup (LH) Diaz Hendropriyono mengimbau kepada para pengusaha hotel, restoran, dan kafe (Horeka) untuk dapat mengelola sampah di wilayahnya masing-masing hingga habis terkelola, dalam upaya mengurangi beban timbulan sampai di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dalam rapat bersama pelaku industri pada kemarin (4/11).

Sebagai langkah awal untuk Program Kerja 100 Hari Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, kata Wamen Diaz, maka Jakarta menjadi salah satu lokus yang menjadi fokus dalam peningkatan sistem pengelolaan sampah.

Baca juga: KLH minta hotel dan restoran kelola sampah makanan tanpa masuk TPA

Hal itu karena berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada 2023, timbulan sampah di Jakarta tercatat 3.141.650 ton per tahun. Dari jumlah itu sampah sisa makanan (food waste) mendominasi dengan persentase 49,87 persen atau setara 1.566.740 ton per tahun, kebanyakan berasal dari rumah tangga, pasar, perkantoran, serta hotel, restoran, dan kafe.

"Oleh sebab itu kami berharap dukungan bapak/ibu dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas PKK UKM Provinsi Daerah Khusus Jakarta, Asosiasi Pengelola Hotel, Restoran, Kafe, Pusat Perbelanjaan, dan Jasa Boga, pegiat maggot, kompos, dan sampah organik, di wilayah Daerah Khusus Jakarta untuk dapat berkomitmen mendorong para pelaku kegiatan Horeka untuk dapat mengelola sampah yang dihasilkannya dan mendorong pengelolaan sampah yang baik dan berwawasan lingkungan, sehingga sampah bisa habis di sumbernya dan mengurangi beban TPA," kata Diaz.

Baca juga: Usai ditatar Presiden, Menteri LH tancap gas benahi sampah di Jakarta

Jakarta menjadi salah satu lokus karena jumlah industri hotel, restoran dan kafe yang besar. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta memperlihatkan pada terdapat 870 hotel yang beroperasi di wilayah itu dan data BPS DKI Jakarta pada 2022 menunjukkan terdapat 5.258 usaha restoran, katering, dan penyedia makan minum lainnya dengan skala menengah besar.

Jumlah industri Horeka yang besar ini, menurut Wamen LH, berpotensi menghasilkan sampah, khususnya sampah organik yang ketika menumpuk di TPA dapat menjadi sumber emisi metana, salah satu jenis Gas Rumah Kaca (GRK) yang menyebabkan perubahan iklim.

"Masalah pengelolaan sampah di Indonesia telah mencapai titik kritis dengan volume sampah yang terus meningkat, maka kita perlu mengambil langkah-langkah tegas dan menyeluruh," ucap Wamen LH Diaz Hendropriyono.

Baca juga: KLH paparkan praktek baik pengolahan sampah Surabaya untuk Bali

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024