Untuk tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2024 sebesar 6,68 persen, ini jika dibandingkan dengan kita sama-sama Agustus tahun sebelumnya ada 7,52 persen.

Serang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat tingkat pengangguran terbuka pada periode Agustus 2024 turun hingga 6,68 persen, dari sebelumnya di 7,52 persen.

Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar, di Serang, Selasa, mengatakan data tersebut berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Satkernas) BPS.

"Untuk tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2024 sebesar 6,68 persen, ini jika dibandingkan dengan kita sama-sama Agustus tahun sebelumnya ada 7,52 persen," kata Faizal.

Faizal mengatakan tingkat pengangguran terbuka tersebut ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 6-7 orang penganggur.

Ia mengatakan tren penurunan tingkat pengangguran terbuka Provinsi Banten terus berlanjut usia pandemi COVID-19, dari sebesar 10,64 persen.

Faizal menyebutkan jumlah masyarakat yang masih menganggur saat ini sekitar 414.000 orang, dibandingkan dengan persentase tingkat pengangguran terbuka Banten.

Berdasarkan Berita Resmi BPS Provinsi Banten, Nomor 55/11/36Th.XVIII pada hari ini, Faizal menjelaskan penduduk usia kerja merupakan semua orang yang berumur 15 tahun ke atas.

Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu terakhir. Untuk melihat struktur penduduk bekerja, maka perlu diperhatikan karakteristiknya.

Karakteristik penduduk bekerja akan disajikan berdasarkan lapangan usaha, status pekerjaan, pendidikan tertinggi yang ditamatkan, dan jumlah jam kerja selama seminggu terakhir.

Penduduk usia kerja pada Agustus 2024 sebanyak 9,39 juta orang, naik sebanyak 131,91 ribu orang dibandingkan Agustus 2023. Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja, yaitu 6,21 juta orang, sisanya termasuk bukan angkatan kerja sebanyak 3,18 juta orang.

Komposisi angkatan kerja pada Agustus 2024 terdiri dari 5,80 juta orang penduduk bekerja dan 414.750 orang pengangguran. Apabila dibandingkan Agustus 2023, jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 247.590 orang, penduduk bekerja bertambah sebanyak 281.270 orang, sementara pengangguran berkurang sebanyak 33.680 orang.

Tren Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat sejak Agustus 2019 sampai dengan Agustus 2024. TPAK pada Agustus 2024 sebesar 66,17 persen, naik 1,73 persen poin dibanding Agustus 2023.

TPAK adalah persentase banyaknya angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu wilayah.

Berdasarkan jenis kelamin, pada Agustus 2024, TPAK laki-laki sebesar 82,95 persen, lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang sebesar 48,90 persen. Dibandingkan Agustus 2023, TPAK laki-laki dan perempuan mengalami kenaikan, masing-masing sebesar 0,78 persen poin dan 2,73 persen poin.

Komposisi penduduk bekerja menurut lapangan usaha dapat menggambarkan struktur tenaga kerja di pasar kerja. Berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2024, tiga lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah Industri Pengolahan sebesar 21,53 persen; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebesar 20,86 persen; serta Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 13,32 persen.

Sementara, tiga lapangan usaha yang mengalami peningkatan terbesar adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (109.590 orang); Industri Pengolahan (89.710 orang); dan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (23.000 orang).

Pada Agustus 2024 sebanyak 3,12 juta orang (53,79 persen) bekerja pada kegiatan formal, naik sebesar 0,10 persen poin dibanding Agustus 2023. Persentase setengah pengangguran pada Agustus 2024 naik sebesar 1,67 persen poin, sementara pekerja paruh waktu turun sebesar 1,20 persen poin dibanding Agustus 2023.
Baca juga: Pemprov Banten luncurkan Siloker, hapus orang dalam di lowongan kerja
Baca juga: DPMPTSP Banten antisipasi lindungi industri dari efek Sritex pailit

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024