Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan komitmen pemerintah untuk memperkuat diplomasi dan promosi budaya Indonesia melalui berbagai kerja sama internasional.

Upaya itu akan dilaksanakan melalui kegiatan, festival budaya, pameran, hingga program pertukaran budaya, salah satu inisiatif besar yang ditekankan adalah konsep "Rumah Budaya Indonesia" yang bertujuan untuk mengenalkan dan mempromosikan budaya Nusantara lebih luas lagi di dunia.

"Diplomasi dan promosi kebudayaan, menjalin kerja sama internasional melalui berbagai event, festival budaya, pameran, pertukaran budaya. Gagasan rumah budaya Indonesia yang sebenarnya sudah lama juga hadir, kami harapkan bisa direalisasikan," kata Fadli Zon saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Menbud siap daftarkan tiga kebudayaan Indonesia ke UNESCO

Baca juga: Fadli Zon: Inggris belum bersedia kembalikan benda bersejarah

Menurut Fadli Zon, media sosial juga akan memainkan peran penting dalam memperkenalkan budaya Indonesia, baik di dalam negeri maupun ke tingkat internasional.

Lebih lanjut, Fadli menyampaikan bahwa pemerintah, melalui Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB), kini mengelola 18 museum dan 32 cagar budaya, termasuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Ke depan, langkah revitalisasi dan digitalisasi museum menjadi prioritas utama agar koleksi-koleksi budaya ini bisa diakses dengan lebih mudah dan mendunia.

"Standarisasi terhadap museum, baik museum milik pemerintah, provinsi maupun museum-museum milik swasta dan perorangan, dan digitalisasi koleksi-koleksi yang ada di museum itu dengan narasi-narasi yang ada," ungkapnya.

Sebelumnya, saat membuka gelaran LCCM di Museum Nasional beberapa waktu lalu, Fadli Zon juga menginginkan adanya standarisasi museum di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas narasi, edukasi, dan daya tarik display museum, sehingga dapat menarik lebih banyak pengunjung, terutama generasi muda.

Dalam upaya ini, memanfaatkan teknologi digital yang kini sangat dekat dengan generasi Z dirasa perlu, dan digitalisasi artefak akan dimulai dari Museum Nasional, yang saat ini sedang dalam proses perbaikan pasca kebakaran tahun lalu.

Menteri Fadli juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan komunitas dan asosiasi museum untuk menghidupkan museum sebagai pusat aktivitas budaya dan literasi, bukan sekadar tempat penyimpanan artefak.

Baca juga: Menbud soroti pentingnya standarisasi museum untuk daya tarik budaya

Baca juga: Hubungan Indonesia-China: strategi memanfaatkan diplomasi budaya

Baca juga: KBRI Windhoek gelar harmoni Nusantara komitmen diplomasi budaya

Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024