Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempertimbangkan skema buka tutup jalan penghubung utama antara Kabupaten Flores Timur - Sikka, Nusa Tenggara Timur karena aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki yang masih terus berlangsung.

“Meskipun ini jalan satu-satunya tapi terpaksa itu dilakukan. Kami berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam siaran konferensi pers penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang diikuti dari Jakarta, Kamis.

Menurut dia, penerapan skema buka tutup merupakan rencana jangka pendek yang dilakukan apabila terjadi erupsi yang signifikan.

Sementara rencana jangka panjang yang dapat direkomendasikan adalah pemindahan ruas jalan ke tempat yang lebih aman dan ini akan dilakukan pembahasan dalam rapat tingkat menteri.

Tim ahli dari BNPB dan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendapati jalan penghubung antara Flores - Sikka terbentang dalam zona bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, yakni radius kurang dari tujuh kilometer dari bukaan kawahnya.

“Dibangun di situ tentu karena 22 tahun terakhir Gunung Lewotobi tidak meletus, selain jalan termasuk di antaranya juga ada permukiman warga,” imbuhnya.

Dia menegaskan bahwa dasar dari pertimbangan tersebut adalah keselamatan masyarakat yang harus paling diprioritaskan.

Baca juga: BNPB aktifkan sumur bor, pasok air bersih korban erupsi Lewotobi
Baca juga: Kondisi korban kritis Gunung Lewotobi membaik, kaki kirinya harus diamputasi

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024