Banjarmasin (ANTARA News) - Bank Indonesia Wilayah II Kalimantan bekerja sama dengan perbankan di Kalimantan Selatan melakukan layanan kas keliling untuk memenuhi kebutuhan uang kartal menjelang Idul Fitri 2014.

Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah Kalimantan Mokhammad Dadi Aryadi di Banjarmasin, Senin, mengatakan untuk memenuhi kebutuhan uang kartal pada Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2014, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah II-Kalimantan (KPw BI Wilayah Kalimantan) bekerja sama dengan perbankan menyelenggarakan layanan kas keliling terpadu.

Layanan tersebut akan dilaksanakan pada Rabu, 23 Juli 2014 pukul 14:00-17:00 Wita di beberapa lokasi di Kota Banjarmasin.

Beberapa lokasi pelayanan bank terpadu tersebut antara lain, halaman masjid Sabilal Muhtadin, Jl. Lambung Mangkurat, Banjarmasin, kemudian halaman Masjid Korem 101 Antasari, Jl DI Pandjaitan, Banjarmasin, kemudian pintu Gerbang Utara Pasar Wadai, Jl Jendral Sudirman, Banjarmasin.

Selanjutnya, kas keliling terpadu tersebut juga diselenggarakan lapangan Kamboja, Jalan Djok Mentaya, Banjarmasin.

"Kas Keliling terpadu tersebut akan semakin mempermudah akses masyarakat dalam memperoleh layanan penukaran uang," katanya.

Dadi mengungkapkan, Bank Indonesia senantiasa menghimbau agar masyarakat dapat melakukan penukaran di tempat-tempat resmi yaitu Bank Indonesia dan perbankan lainnya, karena berbagai manfaat yang akan diperoleh yaitu jaminan uang asli, jumlah uang yang tepat, tidak dipungut biaya, dan kenyamanan dalam melakukan penukaran.

Pada lebaran Idul Fitri 2013, kata dia, transaksi keuangan selama Ramadhan dan menjelang lebaran Idul Fitri untuk wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan mencapai Rp1,7 triliun, dan diperkirakan pada 2014 mencapai Rp1,8 triliun.

"Sementara persiapan kita mencapai Rp3,7 triliun, sehingga masih sangat mencukupi, jadi masyarakat jangan khawatir," katanya.

Tingginya penarikan uang selama Ramadhan dan Idul Fitri tersebut, tambah dia, sebagai salah satu bukti, bahwa pertumbuhan ekonomi wilayah Kalimantan berjalan cukup bagus dan terus meningkat, sehingga peredaran uang di masyarakat juga cukup tinggi.

Dadi mengungkapkan, adanya kas keliling terpadu tersebut, juga untuk melindungi masyarakat, dari beredarnya uang palsu, yang ada pada penukaran uang tidak resmi, yang kini cukup marak di kota Banjarmasin.

Sebagaimana di ketahui, dari tahun ke tahun, tempat penukaran uang tidak resmi, terus bertambah banyak, bahkan tidak sedikit remaja-remaja putri kini juga "berjualan" uang receh, di sepanjang jalan depan Bank Indonesia, perkantoran gubernur, bahkan di seberang jalan kediaman Gubernur Kalsel Rudy Ariffin.***2*** .





(T.U004/B/N002/N002) 21-07-2014 20:10:54

Pewarta: Ulul M
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014