Jakarta (ANTARA) - Manajer Persija Jakarta Bambang Pamungkas percaya dengan kemajuan yang ditawarkan pelatih Carlos Pena, setelah juru taktik asal Spanyol itu membawa Macan Kemayoran menghuni posisi kelima klasemen sementara Liga 1 setelah memainkan sepuluh pertandingan.
Di bawah kepemimpinan Pelatih Carlos, Persija mengawali musim 2024/2025 dengan catatan cukup baik. Namun memasuki September, Persija menjalani empat laga tanpa satu kemenangan pun yang membuat sosok Carlos Pena menjadi sasaran kritik para penggemar.
“Saya berdiskusi panjang dengan coach Pena dan juga Pak (Direktur Utama Persija Mohammad) Prapanca, kami menyimpulkan bahwa terlepas dari hasil yang belum baik, ada sesuatu proses yang terjadi. Dan itu yang kemudian kami yakini bahwa kami masih berada di jalur, walaupun tantangannya cukup besar,” kata Bambang pada acara bincang-bincang di Persija Store, Jakarta, Jumat.
“Saya cukup percaya dengan progres yang diperlihatkan tim, sehingga ketika international break kemarin, kami melakukan evaluasi terhadap tim, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang tujuannya untuk membangun kebersamaan dan mempererat apa yang seharusnya terjadi dalam tim. Maka kemudian hasil itu mulai timbul,” tambahnya.
Baca juga: PSS Sleman fokus perbaiki kondisi fisik pemain pada jeda kompetisi
Menurut Bambang, salah satu kunci penting kebangkitan Persija adalah para pemain memiliki rasa memiliki terhadap tim. Ia memberi contoh penalti Marko Simic saat melawan Madura United pada Rabu (6/11) silam, di mana algojo utama Persija sebenarnya adalah Gustavo Almeida.
Pada pertandingan itu, Persija menang besar 4-1 atas Madura United.
Pertandingan terakhir Persija di liga, yakni saat melawan Madura, juga menandai “pecah telur” bagi Pedro Dias. Kemampuan bek asal Brasil itu sempat diragukan saat baru bergabung dengan Persija, terlebih dirinya sempat beberapa bulan tidak memainkan sepak bola kompetitif sebelum bergabung ke Macan Kemayoran.
“Para pemain dalam tim, para ofisial, sangat membantu Pedro dalam masa-masa beratnya itu. Itu yang tadi saya bilang bahwa sense of belonging para pemain cukup baik. Sehingga saat di ruang ganti (setelah mencetak gol ke gawang Madura), Pedro sempat menangis dan menjelaskan betapa ia membutuhkan gol tersebut,” ujar mantan penyerang timnas Indonesia tersebut.
Baca juga: Fabio Lefundes yakin Persita Tangerang bisa terus berkembang
Baca juga: Barito Putera kembali ke Kalimantan Selatan selama masa jeda kompetisi
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024