Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyerukan seluruh elemen penyiaran di Indonesia berkontribusi membangun bangsa melalui tayangan yang berkualitas, hal ini sejalan dengan visi "Asta Cita" untuk mewujudkan “Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”.
"Melalui visi ini, Kementerian Komunikasi dan Digital menetapkan arah kebijakan menuju transformasi digital yang berfokus pada kedaulatan dan kemandirian ekonomi digital Indonesia," ujar Meutya dalam rilis pers, Jumat.
Hal itu dikatakannya mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto pada acara Puncak Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2024 di Auditorium RRI Jakarta, Jumat.
Meutya mengatakan langkah tersebut dijalankan berdasarkan tiga prinsip utama.
Baca juga: Wamenkomdigi berharap pembahasan RUU Penyiaran selesai tahun 2025
Baca juga: Kemkomdigi siapkan rencana strategis untuk dukung industri penyiaran
Prinsip pertama adalah inklusivitas, yaitu memastikan akses digital yang merata di seluruh wilayah, baik perkotaan maupun perdesaan, termasuk daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) dan non 3T, serta menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak.
Selanjutnya, prinsip pemberdayaan, yakni mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital untuk menciptakan nilai tambah dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di bidang digital, menciptakan masyarakat digital yang produktif.
Ketiga adalah prinsip kepercayaan dan kedaulatan, yang menekankan pada penciptaan ruang digital yang aman dan produktif.
Menurut Meutya, ruang digital harus membuka peluang bagi kreator konten untuk menyalurkan kreativitas mereka. Hal ini menjadi tantangan bagi lembaga penyiaran dalam menjaga keterlibatan pemirsanya, serta bagi KPI dalam mengawal agar konten tetap sesuai dengan standar.
Meutya juga menyoroti pentingnya mengembangkan indikator kualitatif penonton sebagai alternatif dari ukuran kuantitatif seperti rating yang selama ini digunakan.
Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024, Menkomdigi juga mengingatkan KPI agar turut membantu menjaga suasana kondusif dan bebas dari informasi yang dapat memecah belah.
Meutya mendorong KPI untuk memperkuat koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) serta insan penyiaran untuk membangun narasi positif dan menyampaikan informasi yang akurat dan adil sesuai prinsip profesionalisme dan independensi jurnalistik.
Meutya juga menyatakan komitmennya untuk mendukung KPI dalam mewujudkan penyiaran yang sehat.
"Saya berharap penghargaan yang diraih dapat menjadi memacu semangat bagi insan penyiaran untuk terus berkarya, berinovasi, dan memberi edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat," ujar Meutya.
Baca juga: Wamenkomdigi harap Industri penyiaran topang pertumbuhan ekonomi
Baca juga: KPI Pusat: Pancasila berperan penting dorong penyiaran yang adaptif
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024