Lombok Tengah (ANTARA) - Cuaca hari itu terlihat cerah berawan. Matahari tampak menyinari perbukitan Lancing, Desa Mekarsari, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Kawasan ini berdekatan dengan pesisir pantai dari desa penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Di atas bukit Lancing yang tiupan anginnya cukup kencang terlihat sejumlah wisatawan sedang bersiap untuk terbang tandem bersama atlet paralayang. Bukit Lancing adalah arena olahraga paralayang.
Keindahan alam bukit Lancing ini telah menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Lombok Tengah. Daerah ini juga memiliki objek-objek wisata lain yang juga memesona seperti Pantai Kuta, Desa Wisata Sade maupun tradisi masyarakat menangkat cacing laut Bau Nyale.
Bukit Lancing ditetapkan menjadi arena olahraga paralayang, karena daya dukung ketinggian, hembusan angin, serta keindahan gugusan perbukitan yang dikelilingi pantai berpasir putih, Pantai Kuta.
Paralayang merupakan olahraga terbang bebas dengan menggunakan parasut yang lepas landas dengan kaki dari ketinggian untuk tujuan rekreasi atau kompetisi.
Sky Lancing yang berada di wilayah desa penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika ini memiliki pemandangan yang indah. Jika dilihat dari ketinggian 300 meter dari permukaan laut (mdpl), tempat ini menyajikan panorama perbukitan hijau dan gelombang laut yang biru.
Olahraga paralayang di Sky Lancing ini tidak hanya bisa dinikmati oleh para atlet, namun juga wisatawan lokal maupun asing. Mereka banyak yang ingin merasakan sensasi terbang di ketinggian dan bisa melihat keindahan alam Pulau Lombok.
Dari ketinggian udara, sambil melayang penikmat paralayang dapat menyaksikan pasir putih Pantai Kuta, tarian ombak di Pantai Selong Belanak, Pantai Mawun, Pantai Tampan, Pantai Torok Aik Belek serta hamparan laut lepas Samudera Hindia.
Wisatawan bisa terbang tandem bersama para atlet yang telah terlatih. Di tempat ini telah disiapkan peralatan dan pilot terlatih oleh pengelola destinasi wisata olahraga paralayang.
Mandalika, Kuta dan Desa Sade
Bukit Lancing yang menawarkan panorama alam eksotis beserta fasilitas paralayang, tidak hanya sendiri dalam memperkaya khazanah wisata di Lombok Tengah. Daerah tempat Bandara Internasional Lombok (BIL) berada ini memiliki berbagai objek wisata menarik, seperti sejumlah pantai berpasir putih serta Desa Wisata Sade.
Objek wisata yang berada di sekitar KEK Mandalika itu di antaranya adalah Desa Wisata Sade, di Rembitan, Pujut, yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari kawasan Mandalia.
Di tempat ini berdiri rumah tradisional masyarakat suku Sasak yang unik karena dibangun dari bambu, tanah liat dan ilalang. Untuk membersihkan lantai rumah tersebut mereka menggunakan kotoran sapi atau kerbau.
Suku Sasak yang tinggal di rumah adat Sade sebagian besar bekerja sebagai perajin tenun . Mereka telah mewarisi ketrampilan itu secara turun-temurun. Hasil produksi mereka dijual di kompleks Desa Wisata Sade.
Masyarakat suku Sasak juga memiliki tradisi Bau Nyale yakni menangkap cacing laut. Nyale atau cacing tersebut dipercaya merupakan jelmaan Putri Mandalika. Nyale ini keluar satu kali setahun, biasanya di bulan Februari atau Maret. Tradisi menangkap cacing laut itu dilaksanakan di Pantai Seger di kawasan Mandalika.
Wisatawan juga dapat mengunjungi kawasan wisata olahraga (sport tourism) di Mandalika. Di Sirkuit Mandalika selain dapat menyaksikan balapan MotoGP juga balapan motor kelas nasional sesuai jadwal yang ditentukan. Sirkuit Mandalika telah sukses menjadi tuan rumah ajang MotoGP Indonesia pada 2022, 2023 dan 2024 , selain beberapa ajang balap motor kelas nasional.
Animo warga untuk menyaksikan balapan kelas dunia di pulau seribu Masjid yang menjadi lokasi ajang MotoGP Indonesia tersebut cukup tinggi, yakni mencapai 100 ribu penonton pada 2024. Sirkuit Mandalika akan menggelar ajang MotoGP Indonesia hingga 2031 mendatang sesuai dengan kontrak dengan Dorna. Di Sirkuit Mandalika pada 2024 juga digelar berbagai acara seperti Mandalika Racing Series.
Wisatawan yang datang ke Mandalika bisa pula mengunjungi Bukit Meresek dan Bukit Seger yang lokasinya berdekatan. Dari perbukitan ini dapat menikmati matahari terbenam dengan panorama Pantai Kuta, pantai berpasir putih seperti merica.
Oleh karena itu, berkunjung ke Mandalika di Lombok Tengah wisatawan dapat menikmati tradisi budaya suku Sasak beserta rumah adat Sade, Rumah Adat Ende dan Desa Wisata Tenun Sukarara. Lokasi Mandalika tidak jauh, bisa ditempuh dalam waktu 15 menit.
Lombok Tengah adalah salah satu kabupaten di Pulau Lombok, NTB. Kabupaten Lombok Tengah yang beribu kota di Praya memiliki luas wilayah 1.095,03 km² dengan jumlah penduduk sekitar 1,09 juta jiwa. Bagian selatan Lombok Tengah adalah kawasan wisata kelas dunia dengan banyak pantai indah seperti Pantai Kuta serta lokasi Sirkuit Internasional Mandalika.
Kunjungan wisatawan ke NTB pada 2023 mencapai 2 juta wisatawan. Sementara target kunjungan wisatawan di NTB pada 2024 ini mencapai 2,5 juta wisatawan. Hingga September 2024, kunjungan wisatawan telah terealisasi sebanyak 2 juta lebih.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus meningkatkan kunjungan wisatawan ke Lombok Tengah maupun objek wisata lain di NTB. Berdasarkan data dari Pemprov NTB, penyumbang peningkatan kunjungan wisatawan di NTB masih didominasi sektor alam, budaya dan wisata olahraga (sport tourism).
Khazanah wisata alam, wisata olahraga maupun wisata budaya yang ada di Lombok Tengah menjadi potensi besar untuk ditawarkan menjadi paket-paket wisata yang menarik. Kemasan yang bagus disertai fasilitas memadai, maka tidak mustahil Lombok Tengah tempat KEK Mandalika berada, dapat menjadi destinasi wisata global.
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2024