Islamabad/Istanbul (ANTARA) - Sedikitnya 26 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat ledakan bom di stasiun kereta api Kota Quetta di Pakistan barat daya pada Sabtu pagi, menurut kepolisian.
Sejauh ini, 26 orang telah tewas dan 46 lainnya luka-luka, kata Muhammad Akram, petugas kepolisian setempat, kepada Anadolu melalui sambungan telepon.
Sebelumnya, seorang petugas kepolisian senior setempat bernama Muhammad Baloch, mengatakan bahwa insiden tersebut tampaknya merupakan bom bunuh diri.
Dia menambahkan bahwa ledakan itu menghantam loket tiket di stasiun yang berada di Ibu Kota Provinsi Balochistan, Quetta.
Laporan awal mengindikasikan bahwa ledakan itu terjadi ketika kereta hendak meninggalkan stasiun menuju Peshawar di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Mengingat padatnya lalu lintas orang di stasiun tersebut, pihak berwenang khawatir jumlah korban dapat meningkat.
Polisi dan tim penyelamat segera tiba di lokasi kejadian, sementara tindakan darurat dilakukan di Rumah Sakit Sipil Quetta, dengan dokter tambahan dan staf pendukung untuk membantu para korban.
Pakistan telah dilanda 785 serangan teroris selama 10 bulan pertama 2024, yang mengakibatkan 951 kematian dan 966 luka-luka.
Serangan-serangan tersebut merefleksikan tingkat kekerasan yang terus tinggi di seluruh negeri, menurut laporan dari Institut Pakistan untuk Studi Konflik dan Keamanan, sebuah badan strategi yang berbasis di Islamabad.
Meskipun serangan teror dan pengeboman telah menurun di Pakistan, Oktober menjadi bulan paling mematikan kedua pada tahun ini karena jumlah korban meningkat menjadi 198 orang.
Para korban tewas termasuk 98 teroris, 62 petugas keamanan dan 38 warga sipil.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Diplomat Indonesia selamat dari ledakan bom di Pakistan
Baca juga: 28 orang tewas dalam dua serangan teroris di Pakistan dalam 24 jam
Baca juga: Lima WN Jepang selamat dari serangan bom bunuh diri di Pakistan
Penerjemah: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024