"Karena bagaimanapun ke depan, konser-konser yang seperti itu akan menjadi berjalan dengan baik kalau memang izinnya gampang," kata Pramono di Jakarta, Minggu.
Menurut Pramono, masalah perizinan yang berbelit-belit menjadi masalah utama untuk menggelar konser-konser besar di Jakarta. Pramono melihat seringkali perizinan tersebut baru keluar satu atau dua hari sebelum hari H, padahal tiketnya sudah terjual.
Baca juga: Promotor resmi batalkan konser Dua Lipa di Jakarta
Apalagi, Jakarta sebagai kota global, pusat bisnis dan juga pusat budaya nasional harus memperbaiki hal-hal yang berkaitan dengan konser musik, terutama artis luar negeri. Regulasi ini harus dilanjutkan oleh pemerintahan saat ini.
"Itu gak boleh terjadi lagi. Karena bagaimanapun ke depan, konser-konser yang seperti itu akan menjadi berjalan dengan baik kalau memang izinnya gampang," ujar Pramono.
Selain masalah perizinan, masalah lain yang terkadang menjadi problem menggelar konser musik adalah masalah izin keamanan. Pramono mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta bisa terlibat dalam prosesnya.
Jika masalah perizinan dilakukan secara transparan dan keamanan terjamin, maka para promotor pun tidak bisa mematok harga tiket yang setinggi langit.
Baca juga: Simak alur pengembalian dana untuk pembatalan konser Dua Lipa Jakarta
Sebelumnya, Pramono bersama putrinya, Hanifa Fadhila, melakukan dialog dengan para penggemar K-pop (KPopers) di SCBD Park, Jakarta, pada Sabtu (9/11).
Pramono mengaku bukanlah seorang penggila K-pop. Namun, Pramono telah beberapa kali menonton konser grup vokal pria (boy band) dan grup vokal wanita (girl band) asal Negeri Gingseng itu.
"Saya diajak sama dia (menunjuk putrinya). Jadi sudah nonton BTS langsung maupun Blackpink," ujar Pramono.
Selain itu, Pramono mengaku bahwa lagu-lagu K-pop menjadi salah satu lagu yang menemaninya saat bersepeda.
Baca juga: Pameran AKI 2024, pentingnya generasi muda jaga warisan budaya
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024