Jakarta (ANTARA) - Aktris Adinia Wirasti hadir sebagai Mera dalam film "Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu", seorang perempuan matang yang menjalani hidup dengan sikap santai dan realistis.
Karakter Mera, yang digambarkan sebagai wanita berusia hampir 40 tahun, sudah cukup puas dengan pencapaiannya dan memilih “go with the flow” dalam menjalani hidup.
"Karakternya Mera itu sebetulnya dia perempuan yang cukup apa adanya sih, maksudnya ambisius-ambisius banget sebenarnya juga tidak. 'She just go with the flow in her life' yang memang sudah cukup berumur gitu, dia udah 'pushing' 40 dan punya hidup yang cukup penuh gitu sebetulnya," kata Adinia Wirasti saat mengunjungi ANTARA Heritage Center (AHC) di Pasar Baru, Jakarta, Senin.
Baca juga: "Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu" siap rilis 21 November
Namun, pertemuannya dengan seorang pelukis muda mengubah dinamika hidupnya dan menambah lapisan kompleks dalam kisah ini.
Bagi Adinia, tantangan terbesar dalam memerankan Mera adalah menghadirkan kembali memori dari era 90-an.
“Aku masih sangat muda di tahun 90-an, jadi harus merekoleksi memori bagaimana orang merespons berbagai kejadian di zaman itu,” ungkapnya.
Baca juga: Dinamika makna cinta dalam film "Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu"
Oleh karena itu, dia dan tim produksi juga sering berdiskusi untuk menyatukan pandangan tentang nuansa dan latar zaman tersebut, dan tantangan-tantangan selama syuting diatasi melalui komunikasi, dengan tujuan bersama untuk menghasilkan karya yang utuh dan mendalam.
Adinia juga menyebutkan bahwa film yang ia perankan tersebut menjadi menarik, karena mengeksplorasi hubungan cinta dengan perbedaan usia yang cukup jauh, hal yang jarang menjadi fokus dalam film Indonesia.
"Kayaknya ini pertama kali film Indonesia punya 'love interest' yang umurnya cukup jauh gitu bedanya. Biasanya mungkin ya 2-3 tahun gitu dan tidak menjadi konflik utama dalam sebuah film," ujarnya.
Baca juga: Liku-liku romansa River dan Raia dalam film "The Architecture of Love"
Adapun, film "Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu" yang akan tayang 21 November mendatang berkisah tentang Sadali (Ajil Ditto) yang bercita-cita untuk menjadi pelukis dan melanjutkan pendidikannya ke ISI Yogyakarta lewat jurusan Seni Rupa.
Namun, sebelum pindah, ia pun menjalani proses taaruf dan dijodohkan dengan Arnaza (Hanggini), yang merupakan kembang desanya.
Keduanya memang sudah saling kenal sehingga proses perjodohan itu berjalan lancar-lancar saja, setidaknya sampai Sadali berangkat ke Jogja. Di mana, ia menemukan lingkungan baru dan kembali bertemu sahabat lamanya, Budi (Faiz Vizhal).
Ia pun tinggal di sebuah rumah yang juga menjadi restoran dan galeri seni milik Mera (Adinia Wirasti) dan selama tinggal di sana ia pun mulai merasa kagum dengan sosok Mera yang juga sangat menyukai seni.
Baca juga: Lebih dekat dengan karakter Bara di "Panduan Mempersiapkan Perpisahan"
Baca juga: Monty Tiwa: Suatu kehormatan bisa buat ulang "Gita Cinta dari SMA"
Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024