Kalau ada masalah dengan bank, LPS menjamin simpanan hingga maksimal Rp2 miliar per nasabah per bank
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai menabung di bank memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena dana masyarakat yang disimpan di lembaga perbankan dijamin oleh LPS.
“Kalau kita bicara soal menaruh uang di bank, ini adalah pilihan paling aman. Di mana-mana, prinsipnya adalah high risk-high gain, makin besar risikonya, makin tinggi potensi keuntungannya. Namun, kalau bicara soal keamanan, menyimpan uang di bank jauh lebih aman,” ujar Sekretaris LPS, Jimmy Ardianto dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Saat melakukan edukasi literasi keuangan bertajuk “Like It! Literasi Keuangan Indonesia Terdepan 2024”, yang digelar oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Keuangan, dia mengingatkan pentingnya menabung dengan pemahaman yang baik tentang lembaga keuangan.
Ia menjelaskan dengan adanya LPS, masyarakat tidak perlu khawatir jika terjadi masalah pada bank, seperti kebangkrutan atau penutupan. Menurut dia, di bank sudah ada yang menjamin keamanan simpanan.
“Kalau ada masalah dengan bank, LPS menjamin simpanan hingga maksimal Rp2 miliar per nasabah per bank. Jadi, selama suku bunga yang ditawarkan bank tidak melebihi ketentuan LPS, dana nasabah akan aman," jelasnya.
Dia menekankan pentingnya kebiasaan menabung sebagai langkah awal membangun stabilitas keuangan pribadi. Kemudian, menabung adalah langkah penting untuk mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan dan bukan hanya soal menyimpan uang.
“Menabung mungkin terlihat sederhana, tetapi dampaknya besar. Jika masyarakat memiliki pemahaman yang baik mengenai pentingnya tabungan, itu akan memberikan stabilitas bagi sistem keuangan Indonesia secara keseluruhan,” ujar Jimmy.
Pendiri Acrobyte Group, Theo Derick, membagikan kisah perjalanan finansialnya sebagai inspirasi bagi generasi muda tentang manfaat disiplin menabung. Sejak masa kuliah, Theo mengatakan kebiasaan menabung telah menjadi kunci bagi kemajuan keuangannya, hingga kini mampu membangun usahanya sendiri.
“Saya selalu percaya bahwa kebiasaan menabung itu penting. Kalau mau kaya, harus punya fondasi finansial yang stabil, dan menabung adalah langkah awal yang paling logis. Tanpa kebiasaan menabung, mungkin saya tidak bisa menyelesaikan kuliah. Saat itu, uang tabungan saya selalu dialokasikan untuk biaya pendidikan dan kebutuhan hidup,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa disiplin keuangan harus dimulai sejak dini agar bisa membangun kebiasaan yang berkelanjutan. Theo berpesan penting bagi generasi muda untuk jangan tunggu sampai punya penghasilan besar baru mulai menabung.
“Mulailah dari yang kecil, dan buat itu menjadi kebiasaan, sehingga akan membentuk masa depan finansial. Kalian bisa saja tergoda untuk menghabiskan uang demi gaya hidup, tetapi kalau kita punya tujuan finansial yang jelas, kita jadi lebih disiplin,” tuturnya.
Baca juga: Hingga Agustus 2024, LPS telah jamin 15,81 juta rekening BPR
Baca juga: Bank bayar premi Program Restrukturisasi Perbankan ke LPS mulai 2025
Baca juga: BS LPS proyeksikan penyerapan anggaran 2024 capai 93 persen
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024