Jayapura (ANTARA News) - Sebanyak empat unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) diterjunkan ke lokasi terbakarnya puluhan petak rumah dan kos di belakang Kompleks Pasar Youtefa, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua.

Pantauan di lapangan, Sabtu malam, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIT.

"Sudah ada empat unit mobil pemadam kebakaran yang membantu padamkan api," kata Sudarmi, warga sekitar Kompleks Pasar Youtefa.

Menurutnya, kebakaran itu terjadi saat aliran listrik sedang padam.

"Saat itu, kami melihat salah satu dapur dari petak kos terbakar. Dan api begitu cepat menjalar ke petak kos sekitarnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Distrik Abepura Mathius Pawara terlihat turun langsung melihat lokasi tempat kebakaran.

Mantan sekretaris Distrik Abepura itu mengatakan, jika dirinya langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat agar segera mendirikan tenda-tenda darurat untuk warga korban kebakaran.

"Saya sudah telepon BPBD untuk siapkan tenda dan bantuan kepada warga korban kebakaran," katanya

Mengenai kronologis peristiwa naas tersebut, Mathius sampaikan jika pihaknya belum bisa menyampaikan karena belum mendata.

"Dan terkait berapa jumlah rumah atau petak kos yang terbakar, kami juga belum bisa memastikan," katanya.

Di lokasi kejadian, selain empat unit mobil pemadam kebakaran milik Pemkot Jayapura dan Provinsi Papua yang diterjunkan untuk memadamkan kobaran api.

Terlihat juga satu unit truk tengki isi air ulang dan satu unit truk water canon milik Brimobda Papua yang ikut membantu memadamkan api.

Warga setempat juga terlihat bahu-membahu ikut memadamkan api dengan membantu para petugas pemadam kebakaran.

Sejumlah personil aparat kepolisian setempat dengan sigap menjaga dan mengatur warga yang ingin menyaksikan peristiwa naas yang terjadi jelang perayaan Idul Fitri 1435 Hijriah.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan petak rumah di belakang kompleks Pasar Youtefa, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIT ludes terbakar.
(KR-ARG/N005)

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014