Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Guinea bekerja sama meningkatkan kapasitas personel penerbangan melalui program pelatihan dan pertukaran pengetahuan, guna memperkuat keselamatan, keterampilan, dan kompetensi di sektor aviasi.

"Kemenhub didukung Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional Indonesia atau Indonesian Agency for International Development (Indonesian AID) meluncurkan Program Hibah Pelatihan untuk Republik Guinea," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kemenhub Subagiyo dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Subagiyo mengatakan, pelatihan itu tidak hanya berfokus pada transfer keahlian teknis, tetapi juga mencerminkan nilai kolaborasi dan persahabatan yang erat antara Indonesia dan Guinea.

“Kami berharap para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan berharga, tetapi juga menjalin hubungan harmonis dengan rekan-rekan di Indonesia,” ujar Subagiyo saat membuka pelatihan tersebut di Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara (PPSDMPU).

Ia menyampaikan bahwa program itu merupakan wujud komitmen Indonesia sebagai anggota aktif Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) yang mendukung kampanye "No Country Left Behind"

“Program ini menjadi bagian dari komitmen Indonesia yang sejak tahun 2021 telah mendukung program Developing Countries Training Programme (DCTP) dari ICAO, dan telah melatih lebih dari 198 profesional penerbangan dari 74 negara berkembang,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menyatakan, program ini diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi lain di berbagai bidang kepentingan bersama kedua negara.

“Melalui kerja sama ini, diharapkan Guinea mampu mencapai standar Internasional dalam sektor penerbangan, serta mendorong pembangunan berkelanjutan dan membuka peluang kolaborasi di bidang-bidang lainnya di masa depan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala PPSDMPU Achmad Setiyo Prabowo menyebutkan bahwa 16 peserta dari Guinea akan mengikuti tiga pelatihan khusus di Indonesia, dengan topik Ramp Safety Awareness, Advance Aeronautical Information Management, Safety Management and Human Performance, serta Air Cargo Security.

Ia merinci peserta yang mengikuti pelatihan tersebut yakni lima peserta yang mengikuti pelatihan Ramp Safety Awareness, empat peserta pada pelatihan Advance Aeronautical Information Management, lima peserta pada pelatihan Safety Management and Human Performance, serta dua peserta mengikuti pelatihan Air Cargo Security.

"Pelatihan ini berlangsung mulai 11 November hingga 22 November 2024, yang akan diselenggarakan di Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Curug," kata Achmad.
Baca juga: Luncurkan Indo Aid, Indonesia berkontribusi bagi pembangunan dunia
Baca juga: ICAO: Keamanan penerbangan Indonesia di atas rata-rata dunia
Baca juga: Indonesi dukung penurunan emisi sektor penerbangan di ajang ICAO LTAG

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024