Kupang (ANTARA) - PT. Angkasa Pura Indonesia Bandara El Tari Kupang melaporkan lima rute penerbangan dari Kupang ke sejumlah bandara di Provinsi Nusa Tenggara Timur dibatalkan penerbangannya dampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.
PGS. Legal, Compliance & Stakeholder Relation Department Head I Gusti Ngurah Yudi Saputra,kepada ANTARA di Kupang, Selasa mengatakan bahwa pembatalan penerbangan itu dilakukan maskapai penerbangan Wings Air.
“Dari bandara El Tari Kupang berjalan normal, hanya saja untuk pembatalan penerbangan ada satu dari Wings Air ke beberapa rute penerbangan,” katanya.
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perkembangan dari dampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur terhadap penerbangan dari Kupang ke Flores dan sebaliknya.
Yudi menyebutkan sejumlah rute penerbangan yang dibatalkan penerbangan itu antara lain Kupang-Maumere, Kupang-Ende, Kupang-Rote, Kupang-Bajawa dan Kupang-Tambolaka (Sumba Barat Daya).
Dengan tidak beroperasinya penerbangan dari Kupang ke sejumlah rute tersebut maka, penerbangan dari sejumlah bandara tersebut yang ada di Flores ke Kupang juga dibatalkan.
Menurut dia, peristiwa pembatalan penerbangan dari Kupang akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki yang kini sudah berjalan kurang lebih satu minggu, semenjak erupsi tersebut terjadi pada Minggu (3/11) pekan lalu.
Batalnya sejumlah rute penerbangan dari Kupang ke Flores tersebut tambah dia, tidak terlalu berdampak signifikan terhadap pergerakan penumpang di bandara tersebut.
Erupsi Lewotobi laki-laki hingga saat ini masih terus terjadi di Kecamatan Wulanggitang. Sampai dengan pukul 13.59 WITA erupsi dengan tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 5.000 meter di puncak gunung masih terus terjadi.
Beberapa rute penerbangan internasional dan nasional dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat juga terpaksa ditutup sementara karena erupsi.
Baca juga: Menteri PKP pastikan rumah bencana Lewotobi dekat lokasi kerja warga
Baca juga: Kemenpar buka TIC bagi wisatawan terdampak erupsi Lewotobi Laki-Laki
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024