"Kita semua sudah mengetahui titik-titik rawan bencana di wilayah masing-masing," kata Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin saat apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Halaman Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu.
Munjirin menilai jika bisa ditangani secara langsung, maka para petugas bisa melaksanakan dengan cepat untuk kepentingan masyarakat.
"Jadi ketika ada prakiraan cuaca, kita sudah bisa antisipasi di lapangan sehingga dampak dari bencana yang akan timbul bisa dikurangi secara maksimal dan penanggulangannya dilakukan lebih cepat," katanya.
Baca juga: Penanganan banjir jadi materi debat ketiga Pilkada Jakarta
Munjirin menilai jika bisa ditangani secara langsung, maka para petugas bisa melaksanakan dengan cepat untuk kepentingan masyarakat.
"Jadi ketika ada prakiraan cuaca, kita sudah bisa antisipasi di lapangan sehingga dampak dari bencana yang akan timbul bisa dikurangi secara maksimal dan penanggulangannya dilakukan lebih cepat," katanya.
Baca juga: Penanganan banjir jadi materi debat ketiga Pilkada Jakarta
Kemudian, perlu juga adanya keterlibatan warga yang inisiatif untuk ikut berpartisipasi bergotong royong untuk menangani masalah akibat musim penghujan.
“Permasalahan di wilayah harus berjalan cepat dan sistematis, dan jangan menunggu komando," ujarnya.
Kemudian, dia juga menyoroti permasalahan yang timbul akibat hujan baik genangan, pohon tumbang dan lainnya harus dilakukan secara kolaboratif, terpadu dan terkoordinasi antar semua jajaran yang terlibat baik secara personil maupun sarana dan prasarananya.
Karena itu, pihaknya menginstruksikan agar camat dan lurah mengaktifkan Posko Penanggulangan Bencana di tingkat kecamatan dan kelurahan dengan melaksanakan piket terpadu melibatkan unsur tiga pilar, ASN, Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) maupun pihak lainnya.
Baca juga: BPBD DKI pasang EWS di 20 kelurahan Jaksel untuk mitigasi bencana
Baca juga: BPBD DKI pasang EWS di 20 kelurahan Jaksel untuk mitigasi bencana
Kemudian, lurah dan camat diimbau agar berkoordinasi dengan Suku Dinas Bina Marga dalam memantau dan mengamankan operasional pompa air yang ada di jalan terowongan (underpass).
“Cek kondisi pompanya. Cek kabel-kabelnya jangan sampai ada yang putus. Pastikan pompa bisa beroperasi saat hujan turun," katanya.
Dalam apel yang dihadiri oleh 652 personel gabungan tersebut. Usai kegiatan itu, Wali Kota dan jajaran meninjau kesiapsiagaan sarana dan prasarana dalam menghadapi bencana oleh beberapa Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) terkait.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024