saat ditemui di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Rabu.
Roy menyebutkan, pengerukan sampah di Pintu Air Manggarai dilakukan rutin setiap harinya sebanyak 2-3 kali. Biasanya, setiap harinya dilakukan pukul 08.00 WIB, 13.00 WIB dan 15.00 WIB dengan mengerahkan sebanyak tujuh personel.
Baca juga: Pemprov DKI gandeng BMKG antisipasi banjir saat Pilkada 2024
Roy menyebutkan, volume sampah di Pintu Air Manggarai setiap harinya sekitar dua mobil pengangkut sampah (kipper) ukuran kecil atau sebanyak 8-12 kubik. Bahkan bisa mencapai 24 kubik.
"Itu masuk kategori normal. Kalau yang biasa diangkut per harinya paling cuma satu atau dua mobil. Itu volumennya juga beragam," katanya.
Selain itu, Roy mengungkapkan, ketinggian sampah di Pintu Air Manggarai bisa meningkat hingga mencapai delapan mobil atau 40-80 kubik karena beberapa faktor. Seperti saat tinggi permukaan air (TMA) di Bendung Katulampa Bogor naik dan keadaan mencapai Siaga 1 atau Siaga 2.
Namun, volumen sampah saat ini tidak terlalu banyak karena sudah ada saringan sampah di Kali Ciliwung pada Segmen TB Simatupang di perbatasan Pasar Rebo (Jakarta Timur) dengan Jagakarsa (Jakarta Selatan).
Baca juga: Petugas jaga Pintu Air Manggarai Jakarta tanpa jeda
Roy mengimbau masyarakat tetap bisa menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan di kali atau saluran lain agar saat hujan tidak terjadi banjir.
Petugas dari jajaran Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Pusat terus-menerus memantau dan menjaga tinggi muka air (TMA) di Pintu Air Manggarai selama 24 jam tanpa henti atau jeda.
"Kita siaga di sini 24 jam. Kita juga terus berkoordinasi, jadi nanti untuk dari SDA itu ada grup laporan untuk tinggi muka air seluruh DKI apakah ada kenaikan atau tidak," kata Operator Pintu Air Manggarai, Fajar Zuli Heriyadi saat ditemui di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Rabu.
Baca juga: Jaksel siagakan petugas di lokasi rawan banjir
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024