Saya terus terang ingin menyampaikan apresiasi, memang BPJS Kesehatan, after (setelah) periode yang lalu, jauh sekali perkembangannya, perbaikannya juga jauh

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani mengapresiasi kinerja BPJS Kesehatan karena semakin baik dari waktu ke waktu, mulai dari sisi pelayanan hingga cakupan kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Saya terus terang ingin menyampaikan apresiasi, memang BPJS Kesehatan, after (setelah) periode yang lalu, jauh sekali perkembangannya, perbaikannya juga jauh. Banyak yang bagus, banyak juga yang sudah diperbaiki," kata Irma dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR RI bersama Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

Dia menyampaikan bahwa BPJS Kesehatan juga senantiasa bergerak cepat menangani aduan peserta JKN, seperti pelayanan kesehatan yang lambat. Bahkan Irma juga menilai BPJS Kesehatan merupakan badan penyelenggara jaminan kesehatan yang terbaik di dunia.

"Di seluruh dunia, kita juga sudah keliling dengan teman-teman Komisi IX. BPJS Kesehatan Indonesia ini yang terbaik. Kenapa terbaik? Bayangin di Eropa, di mana-mana itu kalau mau ketemu dokter aja, itu mesti appointment (janji temu) dulu, baru bisa ketemu. Kita bisa ketemu setiap hari dengan BPJS," kata Irma.

Baca juga: DJSN nilai kinerja BPJS Kesehatan secara umum sudah baik

Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Dirut BPJS Kesehatan Ghufron telah menyampaikan cakupan kepesertaan Program JKN mencapai 98,25 persen atau melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 yang ditetapkan sebesar 98 persen.

"RPJMN kita itu menargetkan tahun 2024 sudah harus mencapai 98 persen. Tetapi rupanya, BPJS ini luar biasa tahun 2024 telah mencapai sekarang ini 98,25 persen," kata dia.

Ghufron menyampaikan 98,25 persen itu setara dengan 277.538.004 jiwa terhitung hingga 31 Oktober 2024. Menurut dia, capaian tersebut lebih cepat dibandingkan cakupan kepesertaan JKN di negara-negara lain, seperti Amerika Serikat (AS).

Ghufron mengatakan di AS masih terdapat sekitar 30 persen penduduk yang belum menjadi kepesertaan jaminan kesehatan di sana.

Baca juga: BPJS Kesehatan komitmen tingkatkan kinerja kader JKN

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024