Forum ini adalah bentuk nyata dari upaya bersama dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan global
Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Swiss memperkuat komitmen kerja sama di bidang ketenagakerjaan lewat forum “The 4th Tripartite Dialogue on Labour and Employment”.
Gelaran ini menghadirkan perwakilan pemerintah, pengusaha, dan pekerja/buruh dari kedua negara, serta pakar guna membahas isu-isu strategis dalam menghadapi perubahan dinamika ketenagakerjaan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi dalam keterangan di Jakarta, Rabu, mengungkapkan pentingnya dialog ini sebagai wujud implementasi dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Indonesia dan Swiss di bidang ketenagakerjaan.
"Forum ini adalah bentuk nyata dari upaya bersama dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan global. Dengan adanya dialog ini, kita bisa bertukar pikiran dan pengalaman untuk merespons dinamika ketenagakerjaan yang berkembang pesat," ujar Anwar.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi kedua negara dalam sektor ketenagakerjaan semakin kompleks seiring dengan berkembangnya ekonomi digital, teknologi AI, dan isu-isu lingkungan.
Terkait sejumlah tantangan tersebut, Anwar Sanusi menjelaskan bahwa ada tiga isu yang dibahas dalam dialog ini yaitu Platform Economy and Artificial Intelligence (AI), Just Transition, dan Demographic Change. Menurutnya, ketiga topik ini sangat relevan untuk Indonesia dan Swiss terkait ketenagakerjaan di kedua negara.
Terkait ekonomi berbasis platform, misalnya, Anwar Sanusi mengatakan topik ini sangat relevan dengan kondisi Indonesia.
Selain itu, kehadiran AI menjadi isu yang cukup kompleks. Menurutnya, AI dapat meningkatkan produktivitas, tetapi juga berpotensi mengancam beberapa pekerjaan sehingga dibutuhkan kebijakan yang mampu menyeimbangkan keduanya dan perlindungan bagi pekerja.
Terkait transisi menuju ekonomi hijau, ia menegaskan bahwa pergeseran dari energi fosil ke energi terbarukan harus dilakukan dengan mempertimbangkan nasib para pekerja di sektor energi tradisional, sehingga transisi ini juga harus diiringi dengan program pelatihan dan peningkatan keterampilan.
Kemnaker, kata dia, akan terus membangun sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pihak untuk menghadapi berbagai tantangan ketenagakerjaan saat ini dan masa depan.
Ia berharap hasil dari dialog ini akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi Indonesia dan Swiss serta menjadi pijakan penting dalam mempererat hubungan kedua negara, serta membangun pendekatan baru yang lebih inklusif dan responsif terhadap tantangan ketenagakerjaan.
Baca juga: Menaker: Pekan wirausaha mampu tingkatkan kemampuan berwirausaha
Baca juga: DPR dorong Kemnaker kerja kolaboratif atasi masalah ketenagakerjaan
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024