Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR Stevano Rizki Adranacus meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk lebih memperhatikan kebutuhan jumlah sumber daya manusia (SDM) di Kejaksaan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia mengatakan, selain jumlah SDM, sarana dan prasarana yang masih kurang juga dibutuhkan di lingkungan kejaksaan provinsi tersebut.
"Saya dapat info perkara pidana khusus (pidsus) di NTT sangat banyak tetapi sangat sedikit SDM," kata Stevano dalam rapat kerja Komisi III DPR bersama dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut dia mengatakan, NTT yang memiliki geografis yang sulit, membuat para jaksa memiliki kesulitan mobilitas untuk pergi antarpulau guna mengusut kasus-kasus besar, sehingga Stevano memohon agar dukungan anggaran dan prasarana bisa dilakukan oleh Jaksa Agung.
Selain itu, dia juga meminta agar kuota jaksa yang berasal dari daerah NTT atau putra daerah bisa ditambah, seperti yang ada di Kalimantan dan Papua.
"Sebab NTT memiliki adat dan budaya yang sangat kental, sehingga dalam beberapa pengungkapan kasus diperlukan jaksa yang benar-benar mengerti kearifan lokal provinsi tersebut," ujar anggota dewan dari NTT tersebut.
Dalam rapat kerja itu, Stevano juga mengucapkan selamat atas kembali terpilihnya ST Burhanuddin sebagai Jaksa Agung di dalam Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Menurut dia, keputusan Presiden untuk menunjuk kembali Burhanuddin sebagai pimpinan Korps Adhyaksa sudah tepat.
"Kami di Komisi III merasa ini adalah sebuah keputusan yang sangat tepat karena Kejaksaan Agung di bawah kepemimpinan Bapak (Burhanuddin) telah menjadi lembaga penegak hukum yang paling dipercaya oleh publik berdasarkan survei Indikator pada tahun 2024," kata dia.
Baca juga: Jaksa Agung sebut komitmen pemda penting guna cegah kebocoran APBD
Baca juga: Komisi III DPR: Kejagung kerap terapkan prinsip "restorative justice"
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024