Makam itu dibongkar setelah tim identifikasi memasang tenda tertutup di sekitar makam Tono. Selama proses pembongkaran makam, polisi juga memasang garis polisi di lokasi pemakaman yang berlokasi di Desa Tambaksumur, Kecamatan Tirtajaya, Karawang.
Kasatreskrim Polres Karawang AKP Doni Satria Wicaksono menyatakan otopsi yang dilakukan itu sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Dalam otopsi tersebut, pihak kedokteran forensik memeriksa seluruh anggota tubuh Tono, seorang kader PDIP Karawang yang pada Pemilihan Umum Legislatif lalu terpilih menjadi anggota DPR RI.
"Untuk hasil otopsi, belum bisa kita simpulkan. Karena kesimpulannya masih menunggu hasil pihak dokter," katanya di Karawang, Kamis.
Seorang pengurus PDIP Karawang M Chattaman mengatakan, beberapa hari ini penyebab kematian Tono Bahtiar cukup misterius. Baik orang internal partai maupun masyarakat umum banyak yang bertanya-tanya penyebab kematian Tono.
Atas hal itu pihaknya berharap agar kepolisian bisa membuka penyebab kematian Tono yang sudah terlanjur berkembang secara misterius.
Ketua DPC PDIP Karawang Karda Winata menyatakan, pembongkaran makam kadernya untuk keperluan otopsi itu sudah mendapat izin pihak keluarga almarhum.
"Masyarakat menilai banyak kejanggalan yang menyertai meninggalnya almarhum. Jadi kami berharap hasil otopsi ini mampu menepis kabar simpang siur yang telah terlanjur menyebar di masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Tono Bahtiar meninggal dunia pada malam takbiran atau Minggu (27/7), di rumahnya Desa Tambaksumur, Kecamatan Tirtajaya Karawang.
Kematian caleg terpilih untuk DPR RI itu sempat dikabarkan akibat penyakit jantung. Tetapi beredar pula kabar almarhum meninggal dalam keadaan tidak wajar atau bunuh diri.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014