Madrid (ANTARA News) - Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy menegaskan lagi ancamannya untuk memblok upaya para pemimpin daerah Catalonia yang kuat secara ekonomi untuk menggelar referendum kemerdekaan November nanti.

"Kepala pemerintahan wajib menegakkan hukum dan ini (referendum) ilegal," kata dia pada jumpa pers sejak menggelar pembicaraan dengan presiden pemerintah daerah Catalonia,
Artur Mas.

Selama pertemuan yang pertama antara dua pemimpin sejak Agustus 2013 itu, Mas berkata kepada Rajoy bahga dia sama sekali bertekad menggelar referendum.

"Saya tak tahu apa yang akan terjadi pada 9 Novembe. Tuan Mas telah berkata bahwa dia tak akan melakukan hal ilegal apa pun," kata Rajoy.

Rajoy menandaskan bahwa referendum akan ilegal menurut konstitusi Spanyol yang menyatakan adalah kedaulatan negara harus ditegakkan secara nasional, bukan daerah.

Namun Mas menyatakan bahwa mayoritas warga Catalans mendukung rencana referendum itu.

Mas yang mengepalai Catalan sejak 2010, mulai menekankan referendum setelah dia gagal mencapai kesepakatan keuangan dengan pemerintah pusat pada 2012.

Setelah jajak pendapat tahun itu, partainya Konvergensi dan Kesatuan yang berhaluan konservatif dengan partai berorientasi separatis Esquerra Republicana, terus menekan Mas menggelar referendum.

Dengan kekuatan ekonomi setara Portugal, Catalonia yang berpenduduk 7,5 juta atau 16 persen dari total penduduk Spanyol, telah menjadi mesin ekonomi Spanyol yang seperempat penduduknya menganggur.

Bangga pada bahasa dan budayanya yang memang berbeda, warga Catalan mengeluhkan redistribusi pajak mereka ke bagian lain Spanyol dan yakin daerah mereka akan lebih baik jika dikelola sendiri.

Dukungan kepada kemerdekaan Catalonia sendiri mencapai 45 persen April pula, sedangkan sebelum Mas berkuasa hanya sekitar 20 persen, demikian AFP.





Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014