Jakarta (ANTARA) - Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta melakukan pengerukan sedimen lumpur di sungai, waduk dan saluran air untuk mengoptimalkan daya tampung air saat hujan.

"Dinas SDA bertanggung jawab dan rutin atas infrastruktur air, termasuk peningkatan kapasitas badan air melalui kegiatan pengerukan sedimen lumpur," kata Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Hendri saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Hendri menyebutkan, pengerukan rutin di sungai, waduk dan saluran air ini dilakukan untuk mengangkat sedimen lumpur di lima wilayah kota administrasi sehingga kapasitas saluran tetap optimal dalam menampung air.

Jika kapasitas dalam kondisi aman, maka dapat meminimalkan genangan atau banjir saat musim hujan.

Berdasarkan data hingga 1 November 2024, pengerukan di lima kota administrasi sudah mencapai 874.886 meter kubik (m3). Jumlah itu sama dengan 94,1 persen dari target volume pengerukan yang sebanyak 929.932 m3.

Baca juga: Delapan pompa stationer di Jakarta Utara rusak

Selain itu, antisipasi banjir yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air, yakni mengoptimalkan pengoperasian dan pemeliharaan atau perawatan sarana dan prasarana pengendali banjir.

"Seperti rumah pompa, pintu air dan alat berat sehingga dapat bekerja secara maksimal saat kondisi pra banjir ataupun saat penanganan banjir," ujar Hendri.

Hendri mengungkapkan tinggi muka air (TMA) Pintu Air Manggarai pada periode 1-13 November 2024 ini terpantau masih dalam batas normal di bawah 750 centimeter (cm).

Pintu Air Manggarai sempat berstatus Siaga 3 karena TMA menyentuh angka 769 cm pada Minggu (10/11) sekitar pukul 06.00 WIB. Namun, tinggi muka air kembali normal sebelum pukul 09.00 WIB di angka 750.

Indikator batas siaga TMA Pintu Air Manggarai kalau normal di bawah 750 cm, Siaga 3 (751-850 cm), Siaga 2 (851-950 cm) dan Siaga 1 di atas 950 cm.

Baca juga: DKI optimalkan fungsi pompa di underpass untuk cegah banjir

Hendri mengimbau seluruh elemen masyarakat Jakarta dapat turut serta menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, karena dapat menyumbat saluran air dan menyebabkan banjir.

Masyarakat juga dapat melaporkan melalui aplikasi JAKI ataupun kanal CRM lainnya bila mengalami kondisi banjir dan diharapkan warga tidak panik, tetap patuhi petunjuk maupun arahan petugas di lapangan.

Adapun petugas dari Unit Pengelola Sampah (UPS) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta rutin mengangkut sampah di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, sebagai upaya mencegah banjir.

"Kami bertugas membersihkan sampah yang ada Pintu Air Manggarai supaya tidak ada sampah tersangkut, aliran airnya berjalan lancar. Itu tugas kami di sepanjang kali," kata Operator Alat Berat UPS DLH DKI Jakarta Roy Panjaitan saat ditemui di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Rabu (13/11).

Pengerukan sampah di Pintu Air Manggarai dilakukan rutin setiap harinya sebanyak 2-3 kali. Biasanya, setiap harinya dilakukan pukul 08.00 WIB, 13.00 WIB dan 15.00 WIB dengan mengerahkan sebanyak tujuh personel.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024