Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 6 Agustus 2014 (ANTARA) --

Bill Clinton, mantan Presiden AS ke 42 yang sejak Minggu 20 Juli lalu bersama rombongan Clinton Foundation yang berjumlah sekitar 60 orang berada di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah untuk suatu kunjungan singkat yang baru pertama kali dilakukan delegasi Clinton Foundation mengunjungi proyek-proyek kehutanan Clinton Climate Initiative di kawasan Asia.

Secara langsung, pada Minggu siang,  Bill Clinton dan rombongan mengunjungi pusat karantina dan pemeliharaan Orangutan di OCCQ/Orangutan Care Center and Quarantine, OFI di desa pasir Panjang, kecamatan Arut Selatan kabupaten Kotawaringin Barat.

Dalam jamuan Gala Dinner untuk Bill Clinton yang digelar di Hotel Swiss Bell, Pangkalan Bun Minggu malam, Bill Clinton juga mendengarkan presentasi terkait restorasi eksosistem dan kawasan hutan dari PT. Rimba Raya Conservation, salah satu perusahaan yang diminta memberikan presentasi dalam jamuan makan Clinton tersebut.

Bill Clinton tiba pada Minggu 20 Juli 2014 dinihari jam 01.55 di Bandar Udara Iskandar, Pangkalan Bun menggunakan pesawat khusus  yang terbang dari Singapura dalam misi perjalanan Clinton Foundation Asia 2014 selama dua hari di provinsi Kalimantan Tengah.

Clinton Foundation, seperti diketahui, menaruh perhatian terhadap kegiatan konservasi alam dan perlindungan hutan termasuk Orangutan dan satwa yang dilindungi lainnya serta peduli terhadap dampak perubahan iklim.

Dalam kunjungan singkatnya selama dua hari  ke Provinsi Kalimantan Tengah ini, Bill Clinton dan rombongan juga  mengunjungi Camp Leakey,  Research Station Orangutan milik Orangutan Foundation International/OFI yang dipimpin oleh Dr. Birute Galdikas yang terletak di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting.  

Direktur Utama PT. Rimba Raya Conservation, L. Djonni Andhella, yang ikut menyertai kunjungan Bill Clinton ke Tanjung Puting mengatakan, Orangutan Foundation International/OFI yang dipimpin Dr. Birute Galdikas adalah mitra kerja PT RRC dalam kegiatan pelepasliaran Orangutan  di OCCQ  ke area kerja PT. RRC.

Dengan menggunakan perahu motor, Bill Clinton dan rombongan menyusuri Sungai Sekonyer menuju ke Camp Leakey,  Taman Nasional Tanjung Puting. Taman Nasional Tanjung Puting terletak di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat  seluas sekitar 253.860 ha dan  di Kecamatan Hanau, Danau Sembuluh, dan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan  seluas kurang lebih 161.180 ha.

Vice President Public & Government  Relations PT. Rimba Raya Conservation, Nisa Jalil menjelaskan, PT. RRC mempunyai  ikatan kerjasama dengan pihak Taman Nasional Tanjung Puting dalam pengelolaan area hutan  seluas 18.642 hektar di kawasan  Tanjung Puting.

Jim Procanick, Managing Director Infinite Earth Asia selaku Project Developer program Restorasi Ekosistem (RE)  PT. Rimba Raya Conservation di hadapan Bill Clinton dan rombongan Clinton Foundation memaparkan bagaimana rencana dan pelaksanaan program RE di area kerja PT. RRC yang terletak di Kabupaten Seruyan, provinsi Kalimantan Tengah.

“Kesan saya tentang Bill Clinton ketika saya memberikan presentasi adalah bahwa beliau  begitu peduli terhadap masa depan hutan dunia, perubahan iklim dan tentunya keberadaan Orangutan. Saya sangat menghargai upayanya, termasuk pengetahuannya tentang masalah lingkungan yang secara tulus diberikannya “ demikian Jim Procanick mengungkapkan kesannya.

Senin siang 21 Juli 2014 Bill Clinton dan rombongan Clinton Foundation meninggalkan Pangkalan Bun menuju ke Australia, sebelumnya ia dijadwalkan juga mengunjungi Papua Nugini.   

PT. Rimba Raya Conservation adalah perusahaan pertama di Indonesia yang menerapkan program REDD+ dengan area kerja di Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah, dan memiliki tiga prioritas program kerja yang terkait dengan penanggulangan Perubahan Iklim, terkait dengan pelestarian Keanekaragaman-hayati isi hutan dan yang terkait dengan kegiatan Pengembangan Masyarakat Desa (Community Development).

Sekilas tentang PT. Rimba Raya Conservation
PT. RRC merupakan perusahaan yang mengembangkan  Program konservasi dan restorasi ekosistem yang   tidak melakukan penebangan pepohonan hutan tetapi justru melindungi dan mengamankan pepohonan dan tegakkan hutan serta melestarikan isi hutan dengan berbagai keanekaragaman-hayatinya. Pelepasliaran Orangutan merupakan salah satu kewajiban dan keharusan bagi PT. RRC sebagai pemegang lisensi IUPHHK-RE.

PT. Rimba Raya Conservation memiliki komitmen dan program kerja yang secara nyata melakukan  penjagaan, perlindungan dan pengamanan konsesi area kerjanya seluas 64.000 hektar secara maksimal termasuk merestorasi hutan dengan berbagai isi dan keanekaragaman-hayatinya plus masyarakat setempat. PT. Rimba Raya Conservation menjadi perusahaan swasta pelopor yang melakukan kegiatan Konservasi dan Restorasi Ekosistem dengan menerapkan program REDD+.

Kontak : Nisa Jalil, Vice President Public & Government Relations,
nisajalil@rimba-raya.com

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2014