Kairo (ANTARA News) - Pejabat Mesir penengah pembicaraan gencatan senjata langgeng di Gaza menemui perutusan Israel semalam dan menyampaikan tuntutan mereka kepada perwakilan Palestina, kata sumber Palestina pada Rabu.

Diplomasi ulang-alik itu muncul saat gencatan senjata rapuh di Jalur Gaza sesudah sebulan pertempuran Hamas dengan pasukan Israel memasuki hari kedua pada Rabu.

Pejabat Palestina di Kairo menyatakan akan menanggapi persyaratan Israel itu melalui pejabat sandi Mesir, meskipun pejabat tinggi Hamas menolak tuntutan Israel bahwa pejuang di Gaza dilucuti.

Sementara itu, duta antarbangsa perdamaian Timur Tengah Tony Blair dan koordinator perdamaian Timur Tengah Perserikatan Bangsa-Bangsa Robert Serry dijadwalkan bertemu dengan pejabat Mesir pada Rabu malam.

Gencatan senjata 72 jam itu, yang ditengahi Masir dan mulai berlaku pada Selasa, membawa bantuan ke kedua pihak sesudah pertempuran meletus pada 8 Juli menewaskan 1,875 warga Palestina dan 67 orang di pihak Israel.

Pembicaraan di Kairo itu bertujuan mengamankan gencatan senjata langgeng setelah jendela tiga hari itu ditutup.

Pakar menyatakan masalah mendasar di Gaza, wilayah kantung kecil pesisir diapit Israel dan Mesir, yang telah mengalami tiga kemelut dengan Israel sejak 2008, juga harus ditangani.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, dalam wawancara dengan BBC, menyerukan gencatan senjata berkelanjutan, tapi menekankan bahwa masalah lebih luas perlu ditangani.

Palestina menuntut pengakhiran delapan tahun pengucilan oleh Israel atas Gaza dan pembebasan tahanan asal Palestina.

Israel menuntut Hamas, yang menang pemilihan umum Palestina pada 2006, meskipun dinyatakan kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Israel, melucuti pejuangnya.

Pejabat tinggi Hamas di Kairo pada Selasa menyatakan pejuang tidak akan mempertimbangkan meletakkan senjata, yang mencakup gudang roket tanpa kenali dan peluru kendali anti-tank.

"Siapa pun mencoba mengambil senjata kami, kami akan mengambil nyawanya," kata Ezzat al-Rishq di Twitter seperti dikutip AFP.

(SYS/B002/H-AK)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014