Roma (ANTARA News) - Lebih dari 2.500 migran yang diselamatkan telah tiba di Italia dalam 24 jam belakangan, sementara lebih dari 100.000 pendatang diperkirakan tiba pada pertengahan Agustus, kata pihak berwenang pada Rabu (6/8).

Sebanyak 1.003 orang dibawa oleh penjaga pantai ke dalam Pelabuhan Reggio Calabria di bagian selatan Italia pada pagi hari. Sebelas anak dan 49 perempuan termasuk di antara mereka, dan semua migran berada dalam kondisi sehat, kata pihak berwenang.

Sebanyak 958 pendatang lagi tiba di Kota Pozzalo, Sicilia dengan naik satu kapal Angkatan Laut, sementara sebanyak 592 orang lagi sampai di Kota Palermo.

Sebagian besar pendatang itu adalah orang Mesir, Pakistan, Eritrea, Suriah dan Somalia, kata Angkatan Laut Italia. Mereka semua telah diselamatkan dalam beberapa hari sebelumnya di Selat Sicilia saat mereka berusaha mencapai pantai Italia.

Pada Senin (4/8), Angkatan Laut sudah membawa 1.466 pendatang lain ke Pelabuhan Salerno di bagian selatan negeri tersebut.

Penjaga Pantai dan Angkatan Laut Italia telah berpatroli di Laut Tengah, antara Afrika dan pantai Italia, sejak Oktober lalu, sebagai bagian dari misi pencarian dan pertolongan yang dinamakan "Mare Nostrum (Laut Kami)".

Operasi itu, yang secara keuangan didanai oleh Uni Eropa (UE), dilancarkan untuk menanggulangi arus pendatang gelap yang terus bertambah, demikian laporan Xinhua. Mereka berasal dari pantai Afrika, dan terutama dari Libya.

Pihak berwenang berusaha menyelamatkan mereka yang melakukan perjalanan berbahaya ke Eropa dalam kondisi laut yang biasanya sangat tidak aman.

Lebih dari 400 migran tewas pada Oktober 2013, ketika dua kapal karam di lepas pantai Italia.

Sebagai salah satu gerbang utama untuk mencapai Eropa, Italia telah lama menjadi jalur tujuan utama pendatang internasional. Namun, negara itu menghadapi arus pendatang yang tak pernah terjadi sebelumnya pada tahun ini.

Sebanyak 90.879 orang sejauh ini telah sampai ke Italia melalui laut sejak 1 Januari, demikian data resmi Kementerian Dalam Negeri Italia.

Pemerintah menyatakan arus migran tersebut diperkirakan melebihi angka 100.000 pada pertengahan Agustus. Itu akan menjadi catatan tinggi pendatang bahkan jika dibandingkan dengan kedatangan 92.000 migran yang terdaftar selama sepanjang 2011, ketika kerusuhan melanda negara Afrika Utara dan Asia Barat.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014