Jakarta (ANTARA News) - PT Pelayaran Nasional Indonesi (Pelni) menyatakan, ada peningkatan pembelian tiket ke berbagai jurusan, khususnya Sumatera dan Kalimantan, setelah pemerintah mengumumkan penutupan sejumlah bandara pasca bencana asap akhir-akhir ini. "Akibat bandara ditutup pemudik di Kalimantan, tak ada alternatif lain kecuali angkutan laut. Kami mendapatkan kelimpahan pemesanan tiket sekitar 10-20 persen dan ini `trend`-nya kami perkirakan terus meningkat," kata Kahumas PT Pelni, Edy Heryadi saat dihubungi di Jakarta, Kamis. Sebelumnya, Menteri Perhubungan Hatta Rajasa, pihaknya telah menutup tiga bandara karena bencana asap yakni Sultan Thaha Jambi, Supadio Pontianak dan Tjlikriwut sejak 18 Oktober hingga hari ini (19/10) hingga Jumat (20/10). Pemerintah juga tidak segan memperpanjang penutupan bandara itu dan lainnya, jika ternyata jarak pandang di bandara sangat berbahaya untuk digunakan saat tinggal landas maupun pendaratan. Untuk hal ini, otoritas bandara melalui surat edaran Dirjen Perhubungan Udara, M. Iksan Tatang, telah diberi kewenangan untuk menutup bandara jika cuaca sangat minimal dalam jangka waktu tertentu. Menurut Edy, lonjakan pemesanan tiket tersebut antara lain dirasakan sangat mencolok untuk lintas Pontianak-Jakarta, Banjarmasin-Semarang dan Balikpapan-Surabaya. "Ini kejutan bagi kami karena sebelumnya penjualan tiket Pelni agak sepi, khususnya untuk keberangkatan ke berbagai kota pada sebelum H-7, tetapi sejak H-7 hingga H-5 (19/10) sudah mulai bergerak," katanya tanpa bersedia merinci. Edy bahkan memberikan contoh untuk keberangkatan sejak H-5 hingga H-1 tujuan Belawan, Medan dengan KM Kelud dan Dobonsolo dari Tanjung Priok ke Belawan, tiket yang ada sudah terjual semua. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006