Kota Gaza (ANTARA News) - Serangan baru Israel terhadap Jalur Gaza pada Minggu (10/8) menewaskan tiga orang Palestina dan melukai 20 orang lagi, kata beberapa saksi mata dan petugas medis.

Ashraf Al-Qedra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Jalut Gaza, mengkonfirmasi bahwa tiga orang Palestina tewas dalam serangan baru Israel terhadap beberapa rumah di Jalur Gaza, termasuk dua anak kecil.

Serangan udara Israel terhadap daerah kantung itu adalah reaksi atas beberapa serangan roket yang ditembakkan dari wilayah tersebut ke dalam wilayah Israel, kata Radio Israel.

Kelompok kecil seperti Jiahd Islam dan Komite Perlawanan Rakyat, yang setia kepada Hamas, dan kelompok lain yang tak terlalu berpengaruh mengaku bertanggung jawab atas penembakan roket tersebut.

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, belum menembakkan roket ke dalam wilayah Israel sejak gencatan senjata 72-jam disepakati di Ibu Kota Mesir, Kairo, dengan Isrel, demikian laporan Xinhua, Senin pagi. Kesepakatan tersebut berakhir pada Jumat pagi.

Sementara itu, pekerja pertolongan menemukan 10 mayat orang Palestina pada Minggu, yang identitas mereka masih belum diketahui, kata Al-Qedra. Ia menambahkan sejak gencatan senjata 72-jam berakhir pada Jumat pagi, 25 orang Palestina tewas dan 50 orang lagi cedera.

"Sejak awal serangan militer berskala luas oleh Israel terhadap Jalur Gaza pada Selasa (8/7), jumlah korban jiwa mencapai 1.928 dan sebanyak 10.000 orang lagi cedera, dua pertiga dari mereka adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak kecil," katanya.

Menurut kantor berita resmi Hamas, Al-Aray, gencatan senjata baru 72-jam disepakati antara Palestina dan Israel pada Minggu (10/8) dan itu akan berlaku saat tengah malam.

Pertempuran antara Israel dan Hamas mereda selama 72 jam dari Selasa (5/8) sampai Jumat pagi.

Meskipun ada upaya pada detik terakhir untuk memperpanjang gencatan senjata, Hamas melanjutkan penembakan roket ke permukiman di Israel Selatan pada Jumat pagi (8/8), dan Pasukan Pertahanan Israel membalas dengan serangan udara dan tembakan artileri.

Satu delegasi Israel dikirim ke Kairo pekan sebelumnya guna membahas gencatan senjata permanen dengan delegasi Palestina melalui penengan Mesir selama gencatan senjata tersebut. Delegasi itu kembali ke Israel pada Jumat, tak lama sebelum gencatan senjata berakhir.

Perundingan berlanjut sampai Minggu  (10/8) antara delegasi Palestina, yang terdiri atas wakil semua faksi palestina, dan para pejabat mesir. Mesir saat ini menjadi penengah untuk mencapai gencatan senjata permanen.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014