Jakarta (ANTARA News) - Komedian Ben Stiller mengenang kali pertama dia bertemu Robin Williams dan dampaknya kepada sang komedian serta hidupnya.

Karir Robin Williams merentang selama lima dekade, mulai dari peran keci di klub-klub komedi sampai kemudian mengharu biru televisi dan layar lebar.

Dia manggung bareng dengan para komedian yang lagi tenar, para aktor yang sudah mencapai puncak kepesohorannya atau di antara keadaan itu.

Oleh karena itu begitu berita kematiannya tersebar Senin waktu AS, maka tidaklah mengherankan jika begitu banyak nama besar Hollywood yang menyampaikan penghormatannya kepada bakat, kelembutan dan kreatifitas Williams, tak terkecuali aktor Ben Stiller.

Stiller main bareng Williams dalam tiga sekuel "Night at the Museum". Seri terakhir film ini akan tayang Desember tahun ini nanti.

Stiller mengenal sang komedian lama sekali.

Kepada Rolling Stone, Stiller mengenang saat pertama kali bertemu dengan Williams, yang tidak terjadi saat syuting, melainkan di sebuah klub komedi legendaris.

Saat itu Stiller masih terlalu muda untuk menguasai panggung sendirian.

"Saya bertemu Robin ketika saya berumur 13 di Improv. Saya berada di sana bersama orang tuaku tengah manggung dan ramai pengunjung, lalu saya mendengar suara ini 'Dekatlah selalu dengan ibumu karena kamu akan aman!" tulis Stiller.

"Saya menoleh dan itu ternyata suara Robin. Untuk bocah 13 tahun yang penggemar berat Mork & Mindy, ucapan itu seakan akhir dari dunia. Saya tak pernah melupakannya," kata Stiller seperti dikutip Rolling Stone.

"Jadinya selama bekerja bertahun-tahun bersama dengan dia selalu ada suara dari hatiku 'Kamu berakting bersama Robin Williams! Ini adalah hal paling keren!'" sambung dia.

"Saya tak pernah berhenti menjadi penggemarnya. Saya kira kebanyakan orang seumuranku punya perasaan yang sama bahwa dia dan Steve Martin serta Bill Murray adalah lambang apa yang dimaksud lucu."

Namun di luar kemampuan Williams membuat orang tertawa, Stiller menulis bahwa dia akan selalu mengenang hatinya yang lebih lapang dari hidupnya.

"Kebaikan dan kemurahan hatinyalah yang selalu saya ingat. Betapa baiknya dia kepada seseorang yang ingin terhubung dengan dirinya. Dia mungkin tak membantu tetapi selalu lucu setiap saat. Dia akan terus melakukan apa saja asal kamu terus tertawa," tulis dia.

"Dia membuat begitu banyak awak film tertawa keras-keras sebelum penonton menyaksikannya. Dia menciptakan pengaruh besar pada dunia. Jadi inilah dia sebagai manusia dan bakatnya, dan saya kira keduanya luar biasa."



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014