Jakarta (ANTARA News) - Korea Utara menawarkan kerjasama pada bidang teknologi untuk menghemat energi,  kepada Indonesia sebagai bagian dari peluang peningkatan kerjasama bilateral.

"Kami sepakat bulan depan kedua negara akan menyusun prioritas bidang-bidang kerjasama seperti bidang ketahanan pangan, teknologi, obat-obatan tradisional, olahraga, dan budaya," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa selepas bertemu dengan Menteri Luar Negeri Republik Demokratik Rakyat Korea Ri Su-yong di Gedung Kementerian Luar Negeri Jakarta, Rabu.

Marty mengatakan Korea Utara memiliki teknologi yang berpotensi menghemat energi, tetapi potensi itu sulit dikembangkan karena Korea Utara menghadapi berbagai kondisi dan situasi.

"Setelah ditetapkan prioritasnya, dalam waktu tiga bulan, kami akan saling mengirim delegasi untuk menjajaki potensi kerjasamanya," katanya.

Kemudian dalam waktu enam bulan setelah penetapan prioritas kerjasama, lanjut Marty, kedua negara berharap mempunyai kerjasama yang nyata dan dapat ditetapkan dalam waktu dekat.

"Keinginan mereka adalah dapat bekerjasama dengan negara seperti Indonesia dalam mengembangkan potensi seperti itu," ujarnya.

Marty mengatakan pertemuan dua menteri luar negeri itu tidak membahas rencana kunjungan Pemimpin Korea Utara Kim Jon-un ke Indonesia.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Ri Su-yong di Kantor Kepresidenan pada Rabu siang.

Ri Su-yong didampingi oleh antara lain Direktur Jenderal Kemenlu Korea Utara untuk Asia dan Oseania Kim Myong Gil dan Duta Besar Korut untuk Indonesia Ri Jong Ryul, sedangkan SBY didampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Ri Su-yong juga bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta sekaligus presiden terpilih Joko Widodo di Balai Kota usai bertemu Marty di Gedung Kementerian Luar Negeri.

"Ya tadi dari Ri Su-yong, memberikan selamat atas terpilihnya jadi presiden. Itu dari Korea (Utara) langsung. Tadi hanya mengucapkan selamat dan ingin hubungan antara kita, Indonesia-Korut diperkuat, terutama bidang ekonomi, kebudayaan dan olah raga," kata Jokowi.





Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014