Semarang (ANTARA News) - Tuan rumah PSIS berhasil meraih angka penuh setelah membungkam Persip Pekalongan 3-0 (1-0) pada laga lanjutan Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama Liga Indonesia Grup 4 di Stadion Jatidiri Semarang, Jawa Tengah, Jumat petang.

Dengan hasil ini Ronald Fagundes dan kawan-kawan semakin memantapkan diri melangkah ke babak 16 besar musim kompetisi tahun ini karena sudah mengemas nilai 29 dari 12 kali main, yaitu sembilan kali menang, dua kali seri, dan sekali kalah.

Hasil ini juga membawa tim Mahesa Jenar untuk memasang starategi pada babak 18 besar nanti apakah menjadi runner up atau menjadi juara grup dengan melihat lawan-lawan yang akan dihadapi pada babak selanjutnya.

Pertandingan PSIS lawan Persip Pekalongan yang disaksikan sekitar 7.500 penonton tersebut berlangsung dalam tempo tinggi. Namun, tim tuan rumah terlihat lebih bisa mengatur tempo permainannya.

Menginjak menit 11 tuan rumah unggul 1-0 berkat gol Ronald Fagundes setelah mendapat umpan matang dari Julo Alcorse. Tendangan kaki kiri Fagundes tersebut gagal diantisipasi kiper Persip Pekalongan M. Ridho Jajuli.

Tertinggal satu gol menjadikan pemain-pemain Persip bangkit dan berusaha menekan pertahanan tuan rumah melalui kaki Herian dan Michael. Tetapi, serangan yang dibangun Persip selalu gagal di lini pertahanan PSIS yang dikoordinasikan oleh Anam Sahrul.

Sampai babak pertama berakhir pun kedudukan tetap 1-0.

Memasuki babak kedua, pemain-pemain Persip Pekalongan meningkatkan tempo permainan dan beberapa kali tercipta peluang namun belum juga berbuah gol.

Sebaliknya, PSIS justru bisa menambah keunggulan menjadi 2-0 setelah Ahmad Nufiandani yang masuk menggantikan Julio Alcorse menjebol gawang Persip menit 71. Gol tersebut bermula dari tendangan bebas Fagundes ke depan gawang Persip Pekalongan.

Tuan rumah bahkan mampu menambah satu gol lagi pada masa injury time melalui tendangan salto Heri Nur Yulianto yang menerima umpan silang dari Franky Mahendra.

Hingga pertandingan berakhir papan skor tidak berubah 3-0 untuk PSIS Semarang.

Wasit Supardi dari Kabupaten Sukoharjo mengeluarkan tiga kartu kuning dalam laga itu yakni untuk Welly Siagian (PSIS) serta Risman dan Siako Dembele (Persip Pekalongan).

Asisten Pelatih Persip Pekalongan Sumardi Widodo mengatakan bahwa sejak awal pemain sudah tampil maksimal.

"Kalaupun dikatakan bahwa masalah fisik menjadi kendala memang ya, karena timnya baru datang ke Semarang pada hari Jumat sekitar pukul 01.30 WIB dan tidak sempat menjalani latihan di sini," katanya.

Menurut dia, meskipun timnya kalah, hasil ini menjadi modal untuk bertanding melawan Persitema Temanggung karena anak-anak tampil maksimal.

"Banyak peluang yang dimiliki tim, tetapi tidak bisa dimanfaatkan dengan baik, coba kalau kami bisa mencetak gol, tentu akan memompa semangat anak-anak," katanya.

Ia mengakui terus terang PSIS merupakan tim yang besar, bahkan kalaupun timnya bisa seri saja melawan PSIS sudah merupakan hasil yang bagus.

Pelatih PSIS Eko Riyadi mengatakan bahwa dirinya bersyukur dengan hasil ini karena anak-anak tetap tampil maksimal meskipun sudah lolos ke babak 16 besar.

"Kemenangan ini tentunya modal bagi kami untuk menentukan kami akan masuk di grup mana pada babak 16 besar nanti," katanya.

"Terus terang kami tetap harus melakukan evaluasi, terutama di lini kedua karena mereka sering melakukan kesalahan berupa salah umpan. Saya juga menyoroti pemain gelandang yang kurang fight pada pertandingan ini," katanya.

Manajer Tim PSIS Wahyu "Liluk" Winarto mengatakan bahwa permainan anak-anak di luar dugaan karena mereka tetap berusaha keras meskipun sudah pasti lolos ke babak 15 besar.

"Dengan kemenangan ini, tentunya poin kami sudah aman untuk lolos ke 16 besar," katanya.

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014