Jakarta (ANTARA) - Anggota Bawaslu RI Totok Hariyono mengajak Generasi Z menjadi penggerak perubahan menuju politik yang lebih bersih dan inklusif di era digital.
Menurutnya, Generasi Z memiliki karakteristik unik, yaitu adaptif terhadap teknologi.
"Platform digital bukan hanya alat untuk berinteraksi, tetapi juga sarana efektif untuk mendukung tatanan politik yang berintegritas. Ini adalah peluang besar sekaligus tantangan bagi kita semua,” kata Totok dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan perkembangan teknologi telah mengubah tatanan politik global, termasuk dalam konteks Pemilihan.
Era digital membawa peluang bagi masyarakat, khususnya Generasi Z, untuk lebih aktif berpartisipasi dalam politik melalui platform digital.
"Generasi Z memiliki kemampuan luar biasa dalam mengakses dan memanfaatkan teknologi. Namun, mereka juga harus bijak dalam menyaring informasi untuk menghindari dampak negatif dari disinformasi dan manipulasi, seperti penyebaran berita palsu yang dapat mempengaruhi hingga mengarahkan opini publik dengan cara yang tidak etis," ujarnya.
Totok menjelaskan pentingnya pengawasan berbasis digital oleh mahasiswa. Dia mendorong peran aktif mahasiswa dalam mendeteksi dan melaporkan pelanggaran selama pemilihan, baik secara langsung maupun melalui media digital.
Selain itu, Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu ini juga menyebutkan bagaimana berkontribusi langsung dalam membangun pilkada yang berintegritas.
"Cara paling mudah adalah tolak politik uang, dan jadilah agen anti-politik uang," tegas Totok.
Ia juga mengutip amanat Bung Karno, Totok mengingatkan bahwa demokrasi adalah alat untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang sempurna.
"Pemilihan umum adalah alat untuk menyempurnakan demokrasi itu," tegasnya.
Baca juga: Bawaslu: Teknologi pengawasan pungut hitung pilkada siap digunakan
Baca juga: Bawaslu ingatkan pukul 00.00 malam ini APK mulai ditertibkan
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024